Inflasi Cetak Rekor 8,5%, Ekonomi AS di Ambang Resesi
Selasa, 12 April 2022 - 21:05 WIB
JAKARTA - Indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) pada Maret 2022 mencapai 8,5% melonjak signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Februari sebesar 7,9%. Kenaikan tersebut mencetak rekor tertinggi sejak 1981 sekaligus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga pada bulan depan.
Dilansir Reuters, Selasa (12/4/2022), inflasi AS tercatat selalu berada di atas 6% selama 6 bulan berturut-turut. Angka inflasi tinggi sejak pandemi bertambah kuat seiring peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di mana AS melibatkan diri dengan aneka sanksinya. Kebijakan tersebut semakin mendongkrak harga-harga komoditas energi, pangan, dan logam.
Laporan inflasi tersebut mengikuti data bulan lalu yang menunjukkan tingkat pengangguran turun ke level terendah 2 tahun di 3,6% pada bulan Maret. Inflasi yang tinggi dan The Fed telah membuat pasar obligasi AS semakin khawatir bakal terjadi resesi.
Sebelumnya pada April lalu, yield curve/kurva imbal hasil pasar obligasi AS sempat mengalami kondisi terbalik atau inverted di mana US treasury 2 tahun lebih tinggi dari imbal hasil US treasury 10 tahun, sebuah sinyal yang banyak ekonom menilai tak pernah salah memprediksi resesi.
Dilansir Reuters, Selasa (12/4/2022), inflasi AS tercatat selalu berada di atas 6% selama 6 bulan berturut-turut. Angka inflasi tinggi sejak pandemi bertambah kuat seiring peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di mana AS melibatkan diri dengan aneka sanksinya. Kebijakan tersebut semakin mendongkrak harga-harga komoditas energi, pangan, dan logam.
Laporan inflasi tersebut mengikuti data bulan lalu yang menunjukkan tingkat pengangguran turun ke level terendah 2 tahun di 3,6% pada bulan Maret. Inflasi yang tinggi dan The Fed telah membuat pasar obligasi AS semakin khawatir bakal terjadi resesi.
Sebelumnya pada April lalu, yield curve/kurva imbal hasil pasar obligasi AS sempat mengalami kondisi terbalik atau inverted di mana US treasury 2 tahun lebih tinggi dari imbal hasil US treasury 10 tahun, sebuah sinyal yang banyak ekonom menilai tak pernah salah memprediksi resesi.
(nng)
tulis komentar anda