PLTU Sulsel Barru-2 Segera Beroperasi, Sistem Listrik Sulbagsel Makin Andal
Rabu, 13 April 2022 - 13:35 WIB
MAKASSAR - Sinkronisasi Perdana Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Sulawesi Selatan (Sulsel) Barru-2 berkapasitas 100 MW dengan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan sukses dilakukan PT PLN (Persero) , Senin (11/4/2022) pukul 14.19 WITA.
Infrastruktur ketenagalistrikan yang akan meningaktkan pasokan dan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan itu berlokasi di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulsel.
Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulsel, Rahmat Nichol Fauzen menjelaskan, pembangunan PLTU Sulsel Barru-2 merupakan salah satu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Dan merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan suplai listrik dan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat mendorong investasi di Sulawesi khususnya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat yang terkoneksi ke dalam Sistem Kelistrikan Sulbagsel," tutur Nichol.
Lanjut dia, Sinkronisasi Perdana ini merupakan salah satu milestone dari pembangunan PLTU setelah melalui serangkaian tahapan pengujian atau komisioning.
Sebelum pelaksanaan Sinkronisasi Perdana, PLTU Sulsel Barru-2 telah mengantongi Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi sebagai lembaga yang menjalankan kegiatan sertifikasi di bidang ketenagalistrikan dan telah terakreditasi.
Selanjutnya, tahapan yang akan dilewati setelah Sinkronisasi Perdana yaitu, Load Up (Excitation System), Combustion Tuning, Runback, Load Swing, Shutdown - Start up Test, Load Rejection, Reliability Run, dan Performance test.
Setelah semua tahapan pengujian pembangkit sudah berhasil dilalui, maka pembangkit dapat beroperasi secara komersial (COD) yang ditargetkan pada pertengahan tahun 2022 ini.
"PLN senantiasa mendukung transisi energi, hal ini dibuktikan dengan penggunaan teknologi pada PLTU yang terus berkembang dan ramah lingkungan di mana sudah dipersiapkan untuk implementasi Co-Firing," urai Nichol.
PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik sehubungan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan industri smelter di wilayah Sulawesi yang diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 MVA.
Infrastruktur ketenagalistrikan yang akan meningaktkan pasokan dan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan itu berlokasi di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulsel.
Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulsel, Rahmat Nichol Fauzen menjelaskan, pembangunan PLTU Sulsel Barru-2 merupakan salah satu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Dan merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan suplai listrik dan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat mendorong investasi di Sulawesi khususnya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat yang terkoneksi ke dalam Sistem Kelistrikan Sulbagsel," tutur Nichol.
Lanjut dia, Sinkronisasi Perdana ini merupakan salah satu milestone dari pembangunan PLTU setelah melalui serangkaian tahapan pengujian atau komisioning.
Sebelum pelaksanaan Sinkronisasi Perdana, PLTU Sulsel Barru-2 telah mengantongi Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi sebagai lembaga yang menjalankan kegiatan sertifikasi di bidang ketenagalistrikan dan telah terakreditasi.
Selanjutnya, tahapan yang akan dilewati setelah Sinkronisasi Perdana yaitu, Load Up (Excitation System), Combustion Tuning, Runback, Load Swing, Shutdown - Start up Test, Load Rejection, Reliability Run, dan Performance test.
Setelah semua tahapan pengujian pembangkit sudah berhasil dilalui, maka pembangkit dapat beroperasi secara komersial (COD) yang ditargetkan pada pertengahan tahun 2022 ini.
"PLN senantiasa mendukung transisi energi, hal ini dibuktikan dengan penggunaan teknologi pada PLTU yang terus berkembang dan ramah lingkungan di mana sudah dipersiapkan untuk implementasi Co-Firing," urai Nichol.
PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik sehubungan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan industri smelter di wilayah Sulawesi yang diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 MVA.
(agn)
tulis komentar anda