Tuding Negara Eropa Terus Beli Minyak Rusia, Presiden Ukraina Geram
Senin, 18 April 2022 - 12:40 WIB
KIEV - Presiden Ukraina , Volodymyr Zelensky menuding, negara-negara Eropa terus membeli minyak Rusia . Ia menyebut, mereka mendapatkan uang dengan darah orang lain.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Presiden Zelensky menuduh Jerman dan Hongaria tidak berpihak dengan rencana embargo minyak dan gas (Migas) Rusia. Dimana diperkirakan Negara Beruang Merah -julukan Rusia- itu mendapatkan USD326 miliar tahun ini dari penjualan energinya.
Ada rasa frustrasi di antara pemimpin Ukraina yang terus mendorong sanksi lebih keras terhadap penjualan minyak Rusia. Namun beberapa negara Eropa diketahui sulit keluar dari ketergantungan energi Rusia.
"Beberapa teman dan mitra kami memahami bahwa ini adalah waktu yang berbeda sekarang, bahwa ini bukan lagi masalah bisnis dan uang," kata Zelensky kepada BBC.
"Bahwa ini adalah tentang mempertahankan hidup," sambungnya.
Presiden Ukraina juga mengulangi seruan agar lebih banyak senjata dipasok ke Ukraina, dengan mengatakan mereka tidak mendapatkan pasokan yang cukup cepat untuk menangkis serangan Rusia.
"Amerika Serikat, Inggris, beberapa negara Eropa, mereka mencoba membantu dan membantu. Tapi tetap saja kita membutuhkannya lebih cepat, cepat dan lebih cepat. Kata kuncinya adalah sekarang," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Presiden Zelensky menuduh Jerman dan Hongaria tidak berpihak dengan rencana embargo minyak dan gas (Migas) Rusia. Dimana diperkirakan Negara Beruang Merah -julukan Rusia- itu mendapatkan USD326 miliar tahun ini dari penjualan energinya.
Ada rasa frustrasi di antara pemimpin Ukraina yang terus mendorong sanksi lebih keras terhadap penjualan minyak Rusia. Namun beberapa negara Eropa diketahui sulit keluar dari ketergantungan energi Rusia.
"Beberapa teman dan mitra kami memahami bahwa ini adalah waktu yang berbeda sekarang, bahwa ini bukan lagi masalah bisnis dan uang," kata Zelensky kepada BBC.
"Bahwa ini adalah tentang mempertahankan hidup," sambungnya.
Presiden Ukraina juga mengulangi seruan agar lebih banyak senjata dipasok ke Ukraina, dengan mengatakan mereka tidak mendapatkan pasokan yang cukup cepat untuk menangkis serangan Rusia.
"Amerika Serikat, Inggris, beberapa negara Eropa, mereka mencoba membantu dan membantu. Tapi tetap saja kita membutuhkannya lebih cepat, cepat dan lebih cepat. Kata kuncinya adalah sekarang," katanya.
(akr)
tulis komentar anda