BI Tegaskan Mata Uang Garuda Masih Lebih Perkasa Dibanding Ringgit Cs
Selasa, 19 April 2022 - 17:35 WIB
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia ( BI ) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung. Dia menilai, nilai tukar rupiah bergerak stabil selama bulan April 2022.
"Ini ditopang berlanjutnya pasokan valas domestik, aliran masuk modal asing, dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung," ujar Perry di Jakarta, Selasa(19/4/2022).
Dengan perkembangan tersebut, rupiah sampai dengan 18 April 2022 tercatat depresiasi sekitar 0,70% dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih rendah. Bahkan, nilai ini lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Thailand 0,77%, Malaysia 2,10%, dan Filipina 2,45%.
Ke depan, stabilitas nilai tukar rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, terutama oleh lebih rendahnya defisit transaksi berjalan.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan fundamental ekonomi," pungkas Perry.
Baca Juga
"Ini ditopang berlanjutnya pasokan valas domestik, aliran masuk modal asing, dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung," ujar Perry di Jakarta, Selasa(19/4/2022).
Dengan perkembangan tersebut, rupiah sampai dengan 18 April 2022 tercatat depresiasi sekitar 0,70% dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih rendah. Bahkan, nilai ini lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Thailand 0,77%, Malaysia 2,10%, dan Filipina 2,45%.
Ke depan, stabilitas nilai tukar rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, terutama oleh lebih rendahnya defisit transaksi berjalan.
Baca Juga
"Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan fundamental ekonomi," pungkas Perry.
(uka)
tulis komentar anda