Erick Thohir Ungkap cuma 20 BUMN yang Kantongnya Tebal

Kamis, 21 April 2022 - 19:37 WIB
Kondisi keuangan BUMN masih banyak yang belum setabil. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengakui hanya 20 perusahaan pelat merah yang memiliki kondisi keuangan yang sehat. Sementara kondisi BUMN lainnya masih belum stabil.



Saat ini ada 41 BUMN, artinya cash flow 19 perusahaan negara masih terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Erick pun berusaha agar jumlah BUMN yang masuk dalam list perusahaan sehat mencapai 30 perseroan.



"Hari ini (dari) 41 BUMN, yang sehat pun 20 BUMN. Kita mau 30 BUMN yang semuanya sehat dan sebagai tempat bersaing," ujar Erick saat peluncuran implementasi respectful workplace policy di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Di lain sisi, Erick terus merampingkan jumlah BUMN. Dia menginginkan jumlah BUMN yang sedikit, namun memiliki kinerja yang sehat.

Meski begitu, proses perampingan BUMN memerlukan waktu. Dia berharap Menteri BUMN selanjutnya dapat meneruskan gagasan tersebut serta melanjutkan program transformasi BUMN.

Ihwal transformasi, Erick bercerita saat dirinya mendapatkan banyak kritikan hingga disebut menteri ngawur saat mengkritisi PT Telkom Indonesia Tbk, saat awal dia menjabat. Kala itu, Erick meminta petinggi BUMN tidak anti-perubahan di era disrupsi dan teknologi yang begitu pesat. Erick menilai kemajuan teknologi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.

Erick menyinggung Telkom yang justru mengandalkan keuntungan dari anak usahanya, yakni Telkomsel. Kata Erick, industri telekomunikasi sudah jauh berubah dengan tidak sekadar menjual layanan pesan suara, melainkan juga data.

Menurutnya, dengan infrastruktur yang dimiliki, Telkom seharusnya bisa mengembangkan bisnisnya lebih masif. "Dulu, dibilang ini menteri nyela Telkom. Hari ini dapat kita lihat berapa valuasi Telkom berapa, Rp450 triliun," ungkap Erick.



Dia pun berpesan kepada seluruh insan BUMN untuk meneruskan transformasi dan perubahan agar program BUMN dapat berkelanjutan.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More