Pacu Literasi Ekonomi Syariah, KBRI Khartoum Gelar Pembelajaran Bersama MES Sudan
Minggu, 24 April 2022 - 18:54 WIB
JAKARTA - Ekonomi syariah di Indonesia terus berkembang pesat khususnya di sektor keuangan dan ekonomi syariah. Saat ini Indonesia telah naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 dunia untuk pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab.
Sementara, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset sebesar USD99 miliar.
Guna mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, KBRI Khartoum bekerja sama dengan pengurus wilayah khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sudan menggelar rangkaian pembelajaran daring terkait ekonomi dan keuangan syariah pada 22 – 24 April 2022.
Narasumber pembelajaran daring tersebut adalah Alfatih Gessan Pananjung dan Ahmad As’ad Mahmood yang merupakan pengajar senior di Bahrain Institute for Banking and Finance serta Asisten Profesor bidang Keuangan Syariah di University College of Bahrain Muhammad Rizky Prima Sakti.
Ketiga narasumber membawakan materi tentang pengenalan ekonomi syariah, produk kontemporer keuangan syariah dan manajemen risiko di sektor perbankan dan keuangan syariah.
“Kegiatan ini sangat tepat waktu dan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya di kalangan generasi muda sebagai bonus demografi Indonesia,” ujar Dubes RI Khartoum Sunarko dalam sambutannya, dikutip dari keterangan resmi KBRI Khartoum, Minggu (24/04/2022).
Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia mendorong perkembangan ekonomi syariah melalui beberapa strategi yaitu penyusunan regulasi ekonomi syariah, pengembangan industri halal dan pengembangan industri keuangan syariah.
Sementara, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset sebesar USD99 miliar.
Guna mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, KBRI Khartoum bekerja sama dengan pengurus wilayah khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sudan menggelar rangkaian pembelajaran daring terkait ekonomi dan keuangan syariah pada 22 – 24 April 2022.
Narasumber pembelajaran daring tersebut adalah Alfatih Gessan Pananjung dan Ahmad As’ad Mahmood yang merupakan pengajar senior di Bahrain Institute for Banking and Finance serta Asisten Profesor bidang Keuangan Syariah di University College of Bahrain Muhammad Rizky Prima Sakti.
Ketiga narasumber membawakan materi tentang pengenalan ekonomi syariah, produk kontemporer keuangan syariah dan manajemen risiko di sektor perbankan dan keuangan syariah.
“Kegiatan ini sangat tepat waktu dan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya di kalangan generasi muda sebagai bonus demografi Indonesia,” ujar Dubes RI Khartoum Sunarko dalam sambutannya, dikutip dari keterangan resmi KBRI Khartoum, Minggu (24/04/2022).
Baca Juga
Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia mendorong perkembangan ekonomi syariah melalui beberapa strategi yaitu penyusunan regulasi ekonomi syariah, pengembangan industri halal dan pengembangan industri keuangan syariah.
tulis komentar anda