7 Negara Pengekspor Daging Terbesar ke Indonesia, yang Terakhir: Percaya Enggak Percaya!
Sabtu, 07 Mei 2022 - 21:01 WIB
JAKARTA - Berdasarkan neraca pasokan dan kebutuhan daging sapi 2022 yang disusun pemerintah, konsumsi daging per kapita pada 2022 mencapai 2,57 per kg per tahun. Jumlah itu meningkat dari konsumsi 2021 di angka 2,46 per kg per tahun.
Sementara, jumlah penduduk Indonesia bertambah dari 272,24 juta menjadi 274,85 juta, sehingga kebutuhan daging meningkat dari 669.731 ton menjadi 706.388 ton. Sedangkan produksi daging sapi nasional pada 2022 ditaksir 436.704 ton.
Ditambah dengan stok awal tahun yang sebanyak 62.485 ton, Indonesia diperkirakan masih kekurangan daging sapi sebanyak 207.199 ton. Selain itu, pemerintah juga menetapkan stok cadangan sebesar 58.886 ton sehingga kebutuhan impor menyentuh 266.065 ton.
Indonesia memang telah menjadi importir daging sapi sejak lama. Berdasarkan data BPS, tahun 2010 lalu impor daging sapi Indonesia sebanyak 140 ribu ton. Nilai impor daging itu mencapai USD394 juta.
Sejatinya, volume impor daging sapi Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2011 hingga 2015. Tahun 2011 impor daging sapi Indonesia sebanyak 102 ribu ton, lalu turun terus menjadi 50 ribu ton di tahun 2015.
Angka impor sempat melonjak di tahun 2014 sebanyak 104 ribu ton. Namun masih lebih kecil dibanding tahun 2010.
Sayangnya sejak 2016 impor daging sapi kembali meningkat dengan angka 146 ribu ton. Terakhir tahun 2021 impor kembali menggemuk dengan jumlah 273,5 ribu ton senilai USD948,3 juta atau Rp13,6 triliun (kurs Rp14.300).
Indonesia paling banyak mengimpor daging sapi dari Australia. Dominasi impor daging Australia sudah terjadi sejak 2010, bahkan bisa lebih lama lagi. Selain Australia ada beberapa lagi negara yang menjadi sasaran impor daging sapi.
Baca Juga
Sementara, jumlah penduduk Indonesia bertambah dari 272,24 juta menjadi 274,85 juta, sehingga kebutuhan daging meningkat dari 669.731 ton menjadi 706.388 ton. Sedangkan produksi daging sapi nasional pada 2022 ditaksir 436.704 ton.
Ditambah dengan stok awal tahun yang sebanyak 62.485 ton, Indonesia diperkirakan masih kekurangan daging sapi sebanyak 207.199 ton. Selain itu, pemerintah juga menetapkan stok cadangan sebesar 58.886 ton sehingga kebutuhan impor menyentuh 266.065 ton.
Indonesia memang telah menjadi importir daging sapi sejak lama. Berdasarkan data BPS, tahun 2010 lalu impor daging sapi Indonesia sebanyak 140 ribu ton. Nilai impor daging itu mencapai USD394 juta.
Sejatinya, volume impor daging sapi Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2011 hingga 2015. Tahun 2011 impor daging sapi Indonesia sebanyak 102 ribu ton, lalu turun terus menjadi 50 ribu ton di tahun 2015.
Angka impor sempat melonjak di tahun 2014 sebanyak 104 ribu ton. Namun masih lebih kecil dibanding tahun 2010.
Sayangnya sejak 2016 impor daging sapi kembali meningkat dengan angka 146 ribu ton. Terakhir tahun 2021 impor kembali menggemuk dengan jumlah 273,5 ribu ton senilai USD948,3 juta atau Rp13,6 triliun (kurs Rp14.300).
Indonesia paling banyak mengimpor daging sapi dari Australia. Dominasi impor daging Australia sudah terjadi sejak 2010, bahkan bisa lebih lama lagi. Selain Australia ada beberapa lagi negara yang menjadi sasaran impor daging sapi.
tulis komentar anda