Kekayaan Rusdi Kirana, Pemilik Lion Air hingga Super Air Jet
Selasa, 10 Mei 2022 - 18:58 WIB
Beroperasinya maskapai baru ini seolah menggambarkan dominasi keluarga Kirana atas industri penerbangan Indonesia saat pulih dari pandemi Covid-19.
Untuk periode Lebaran 2022 saja, maskapai milik Rusdi Kirana menyiapkan sekira 184 pesawat untuk melayani jutaan masyarakat Indonesia yang hendak mudik.
Sebelumnya, pada 2011 silam ekspansi bisnis Grup Lion Air sempat mencuri perhatian dunia manakala Rusdi Kirana melalui maskapai Lion Air memborong 230 pesawat komersial Boeing senilai USD22,4 miliar.
Tak sampai di situ saja, pada 2013 pengusaha asal Cirebon itu juga menyepakati pemesanan 234 pesawat Airbus A320 seharga USD100 juta per unit.
Terlahir dari keluarga pedagang, jiwa bisnis pengusaha kelahiran 17 Agustus 1963 itu memang sudah terasah sedari muda. Rusdi yang sedari kecil hidup sederhana sempat berjualan mesin ketik saat remaja dan berhasil menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta.
Sebelum meniti bisnis penerbangan pada tahun 1990-an, Rusdi Kirana bersama sang kakak Kusnan Kirana sempat membangun jasa biro perjalanan bernama Lion Tour.
Dari sinilah dua bersaudara itu berusaha mewujudkan mimpinya membangun perusahaan penerbangan dan membuat banyak orang Indonesia bisa terbang dengan biaya terjangkau.
Seiring berjalannya waktu, Lion Air terus berkembang hingga pada 2004 menempati posisi kedua setelah Garuda Indonesia dalam hal jumlah penumpang yang diangkut.
Belum cukup sampai disitu, Rusdi terus mengembangkan sayap bisnis Lion Air hingga memiliki beberapa maskapai dan anak perusahaan.
Untuk periode Lebaran 2022 saja, maskapai milik Rusdi Kirana menyiapkan sekira 184 pesawat untuk melayani jutaan masyarakat Indonesia yang hendak mudik.
Sebelumnya, pada 2011 silam ekspansi bisnis Grup Lion Air sempat mencuri perhatian dunia manakala Rusdi Kirana melalui maskapai Lion Air memborong 230 pesawat komersial Boeing senilai USD22,4 miliar.
Tak sampai di situ saja, pada 2013 pengusaha asal Cirebon itu juga menyepakati pemesanan 234 pesawat Airbus A320 seharga USD100 juta per unit.
Terlahir dari keluarga pedagang, jiwa bisnis pengusaha kelahiran 17 Agustus 1963 itu memang sudah terasah sedari muda. Rusdi yang sedari kecil hidup sederhana sempat berjualan mesin ketik saat remaja dan berhasil menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta.
Sebelum meniti bisnis penerbangan pada tahun 1990-an, Rusdi Kirana bersama sang kakak Kusnan Kirana sempat membangun jasa biro perjalanan bernama Lion Tour.
Dari sinilah dua bersaudara itu berusaha mewujudkan mimpinya membangun perusahaan penerbangan dan membuat banyak orang Indonesia bisa terbang dengan biaya terjangkau.
Seiring berjalannya waktu, Lion Air terus berkembang hingga pada 2004 menempati posisi kedua setelah Garuda Indonesia dalam hal jumlah penumpang yang diangkut.
Belum cukup sampai disitu, Rusdi terus mengembangkan sayap bisnis Lion Air hingga memiliki beberapa maskapai dan anak perusahaan.
tulis komentar anda