Kekayaan Rusdi Kirana, Pemilik Lion Air hingga Super Air Jet

Selasa, 10 Mei 2022 - 18:58 WIB
loading...
Kekayaan Rusdi Kirana,...
Kekayaan pengusaha Rusdi Kirana utamanya berasal dari bisnis penerbangan. Foto/Dok SINDO
A A A
JAKARTA - Kekayaan pengusaha Rusdi Kirana utamanya berasal dari bisnis penerbangan. Rusdi dan sang kakak Kusnan Kirana dikenal sebagai pendiri Lion Air , maskapai penerbangan bertarif murah yang beroperasi sejak 1999.

Dengan modal awal USD10 juta atau sekira Rp145 miliar saat ini (kurs Rp14.500 per dolar AS), Lion Air beroperasi dengan pesawat sewaan berjenis Boeing 737-300.

Dalam perkembangannya, tangan dingin dua bersaudara ini membuahkan gurita bisnis di sektor aviasi. Selain maskapai Lion Air, Grup Lion Air juga membawahi Batik Air, Wings Air, Malindo Air hingga Thai Lion Air.

Jangkauan penerbangannya pun tak hanya di kota-kota domestik melainkan sampai ke negeri jiran seperti Singapura, Penang, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh, dan Seoul.

Teranyar, keluarga Kirana juga santer dikabarkan punya andil dalam pendirian maskapai penerbangan baru, Super Air Jet.

Dikutip dari Debtwire, Lion Mentari Airlines alias Lion Air dikabarkan telah menyuntikkan dana sekitar Rp968 miliar kepada maskapai berbiaya murah Super Air Jet dan layanan penerbangan charter baru Flyindo Aviasi Nusantara (FAN). Kedua maskapai konon dikendalikan oleh keluarga Kirana.

Menurut dua sumber yang mengetahui situasi tersebut, transaksi terjadi pada awal Februari 2021, ketika pembahasan soal restrukturisasi utang Lion Mentari terus tersendat.



Super Air Jet beroperasi sejak pertengahan 2021, cukup mengejutkan di tengah banyaknya bisnis penerbangan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Maskapai bertarif rendah ini pun mendapat respons positif pasar terutama milenial.

Beroperasinya maskapai baru ini seolah menggambarkan dominasi keluarga Kirana atas industri penerbangan Indonesia saat pulih dari pandemi Covid-19.

Untuk periode Lebaran 2022 saja, maskapai milik Rusdi Kirana menyiapkan sekira 184 pesawat untuk melayani jutaan masyarakat Indonesia yang hendak mudik.

Sebelumnya, pada 2011 silam ekspansi bisnis Grup Lion Air sempat mencuri perhatian dunia manakala Rusdi Kirana melalui maskapai Lion Air memborong 230 pesawat komersial Boeing senilai USD22,4 miliar.

Tak sampai di situ saja, pada 2013 pengusaha asal Cirebon itu juga menyepakati pemesanan 234 pesawat Airbus A320 seharga USD100 juta per unit.

Terlahir dari keluarga pedagang, jiwa bisnis pengusaha kelahiran 17 Agustus 1963 itu memang sudah terasah sedari muda. Rusdi yang sedari kecil hidup sederhana sempat berjualan mesin ketik saat remaja dan berhasil menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta.

Sebelum meniti bisnis penerbangan pada tahun 1990-an, Rusdi Kirana bersama sang kakak Kusnan Kirana sempat membangun jasa biro perjalanan bernama Lion Tour.

Dari sinilah dua bersaudara itu berusaha mewujudkan mimpinya membangun perusahaan penerbangan dan membuat banyak orang Indonesia bisa terbang dengan biaya terjangkau.

Seiring berjalannya waktu, Lion Air terus berkembang hingga pada 2004 menempati posisi kedua setelah Garuda Indonesia dalam hal jumlah penumpang yang diangkut.



Belum cukup sampai disitu, Rusdi terus mengembangkan sayap bisnis Lion Air hingga memiliki beberapa maskapai dan anak perusahaan.

Selain menjadi pengusaha, Rusdi Kirana juga pernah mencicipi dunia politik. Dia bergabung bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 2014 dan menjadi wakil ketua umum.

Tak hanya itu, namanya juga masuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tahun 2015. Pada tahun 2017, dia melepas jabatan tersebut setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Duta Besar RI di Malaysia.

Selain bisnis Aviasi, Rusdi Kirana bersama Lion Air juga memiliki bisnis pengiriman barang bernama Lion Parcel dan bisnis perhotelan bernama Lion Hotel and Plaza di Manado, Sulawesi Utara.



Dengan berbagai perusahaan dan bisnis yang dimiliki, Rusdi dan Kusnan Kirana sempat masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2019.

Nilai kekayaannya disebut mencapai USD835 juta dan menempati posisi ke-38 dari 50 jajaran orang terkaya di Indonesia.

Namun, pada tahun 2020 dia terlempar dari daftar orang terkaya setelah lesunya bisnis penerbangan saat kondisi pandemi Covid-19 melanda.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1529 seconds (0.1#10.140)