BNI Ajak Pekerja Migran Indonesia di Korsel Mulai Investasi
Minggu, 21 Juni 2020 - 14:27 WIB
JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) merupakan salah satu negara yang paling diminati warga negara Indonesia sebagai tempat mencari nafkah. Saat ini, terdapat sekitar 40 ribu pekerja migran Indonesia di sektor manufaktur, tekstil, dan perikanan di berbagai kota di Negeri Ginseng.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Korea Selatan menyosialisasi pembukaan rekening tabungan secara kolektif dan budaya menabung di kalangan pekerja migran.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Ketua Tanfidziyah PCI NU Korea Selatan K. Ali Nurahim dan General Manager BNI Cabang Seoul Anisfu di Kantor Cabang Luar Negeri BNI Korea Selatan di Seoul, Minggu (21/6/2020).
Penandatanganan tersebut disaksikan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan, Vevie Damayanti, serta Rais Syuriah PCI NU Korea Selatan K.H. Huda Ulin Nuha Al Amin.
Anisfu mengatakan, selama ini, banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja bertahun-tahun di luar negeri tapi saat pulang tidak memiliki tabungan dan menjadi penganggur di Indonesia. (Baca juga : Menaker Ida Bakal Pulangkan Ribuan PMI Ilegal di Malaysia )
BNI sebagai satu-satunya bank Indonesia di Korea Selatan memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan instrumen keuangan kepada para PMI, sehingga ketika kembali ke Indonesia, mereka memiliki tabungan yang dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha. Harapannya, mereka juga bisa menciptakan lapangan kerja di kampung halaman.
"Pembukaan tabungan adalah salah satu modal dasar untuk mengelola keuangan. Setelah membuka tabungan, PMI diharapkan bisa mulai menyisihkan gaji bulanan untuk menabung, membayar tagihan bulanan, membuka deposito atau tabungan pendidikan, hingga membeli instrumen investasi seperti reksa dana dan obligasi retail," ujar Anisfu.
Sejak meluncurkan program pembukaan rekening rupiah pada 2017, BNI Seoul berhasil menghimpun dana pihak ketiga yang bersumber dari tabungan PMI sebesar Rp189 miliar per April 2020 dengan rata-rata pertumbuhan 69% per tahun.
Untuk mendukung pembukaan tabungan serta memberikan kemudahan transaksi selama 24 jam per hari dan 7 hari dalam seminggu, BNI Seoul juga menyediakan layanan aktivasi BNI Mobile Banking.
Kerja sama pembukaan rekening Taplus IDR ini merupakan perwujudan visi PCI NU Korea Selatan, yaitu menjadi lembaga yang mandiri serta memberikan manfaat bagi anggota dan Indonesia.
Apalagi BNI tidak hanya menyiapkan produk simpanan dan investasi, tapi juga turut berperan aktif dalam program inklusi keuangan kepada PMI, yaitu membuka peluang bagi PMI untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat sekembalinya ke Indonesia.
BNI juga memberikan pelatihan kewirausahaan selama para PMI berada di luar negeri, dengan harapan mereka dapat memanfaatkan keterampilan tersebut pada saat kembali ke Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Korea Selatan menyosialisasi pembukaan rekening tabungan secara kolektif dan budaya menabung di kalangan pekerja migran.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Ketua Tanfidziyah PCI NU Korea Selatan K. Ali Nurahim dan General Manager BNI Cabang Seoul Anisfu di Kantor Cabang Luar Negeri BNI Korea Selatan di Seoul, Minggu (21/6/2020).
Penandatanganan tersebut disaksikan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan, Vevie Damayanti, serta Rais Syuriah PCI NU Korea Selatan K.H. Huda Ulin Nuha Al Amin.
Anisfu mengatakan, selama ini, banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja bertahun-tahun di luar negeri tapi saat pulang tidak memiliki tabungan dan menjadi penganggur di Indonesia. (Baca juga : Menaker Ida Bakal Pulangkan Ribuan PMI Ilegal di Malaysia )
BNI sebagai satu-satunya bank Indonesia di Korea Selatan memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan instrumen keuangan kepada para PMI, sehingga ketika kembali ke Indonesia, mereka memiliki tabungan yang dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha. Harapannya, mereka juga bisa menciptakan lapangan kerja di kampung halaman.
"Pembukaan tabungan adalah salah satu modal dasar untuk mengelola keuangan. Setelah membuka tabungan, PMI diharapkan bisa mulai menyisihkan gaji bulanan untuk menabung, membayar tagihan bulanan, membuka deposito atau tabungan pendidikan, hingga membeli instrumen investasi seperti reksa dana dan obligasi retail," ujar Anisfu.
Sejak meluncurkan program pembukaan rekening rupiah pada 2017, BNI Seoul berhasil menghimpun dana pihak ketiga yang bersumber dari tabungan PMI sebesar Rp189 miliar per April 2020 dengan rata-rata pertumbuhan 69% per tahun.
Untuk mendukung pembukaan tabungan serta memberikan kemudahan transaksi selama 24 jam per hari dan 7 hari dalam seminggu, BNI Seoul juga menyediakan layanan aktivasi BNI Mobile Banking.
Kerja sama pembukaan rekening Taplus IDR ini merupakan perwujudan visi PCI NU Korea Selatan, yaitu menjadi lembaga yang mandiri serta memberikan manfaat bagi anggota dan Indonesia.
Apalagi BNI tidak hanya menyiapkan produk simpanan dan investasi, tapi juga turut berperan aktif dalam program inklusi keuangan kepada PMI, yaitu membuka peluang bagi PMI untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat sekembalinya ke Indonesia.
BNI juga memberikan pelatihan kewirausahaan selama para PMI berada di luar negeri, dengan harapan mereka dapat memanfaatkan keterampilan tersebut pada saat kembali ke Indonesia.
(ind)
tulis komentar anda