Kementan Jamin Hewan Kurban Idul Adha Tidak Terpapar Wabah PMK
Rabu, 11 Mei 2022 - 23:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin hewan kurban untuk konsumsi hari raya Idul Adha tidak terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Dengan demikian, masyarakat tak perlu khawatir berlebihan.
"Nanti kami akan buat SOP khusus bagaimana mobilisasi ternak dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa terkontaminasi oleh PMK ini. Mudah-mudahan satu sampai dua minggu sebelum Idul Adha kami sudah bisa punya itu sehingga masyarakat kaum Muslim bisa melaksanakan kurban dengan aman dan sehat," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Ia menjelaskan, penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak itu mengakibatkan kuku sapi, kambing, domba, dan babi menjadi terbelah. Penularan penyakit ini terjadi melalui virus yang penyebarannya lewat udara ataupun airborne dan juga kontak langsung.
Namun Nasrullah menekankan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini tidak menular pada manusia, melainkan hanya sesama hewan ternak. "Kementerian Pertanian dan juga pemerintah daerah telah melakukan intervensi pengendalian wabah dan pencegahan agar penyebaran PMK pada hewan tidak semakin meluas," jelasnya.
Nasrullah menambahkan, pihaknya optimistis tidak ada kelangkaan hewan ternak untuk kurban pada hari raya Idul Adha mendatang. Dia menyebut, kebutuhan hewan ternak untuk kurban biasanya hanya 10 sampai 20 persen dari total populasi yang ada.
"Untuk Idul Adha kami optimistis InsyaAllah (hewan ternak) tersedia. Pengalaman-pengalaman sebelumnya hanya 10-20 persen dari populasi yang dipakai," tuturnya.
"Nanti kami akan buat SOP khusus bagaimana mobilisasi ternak dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa terkontaminasi oleh PMK ini. Mudah-mudahan satu sampai dua minggu sebelum Idul Adha kami sudah bisa punya itu sehingga masyarakat kaum Muslim bisa melaksanakan kurban dengan aman dan sehat," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Ia menjelaskan, penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak itu mengakibatkan kuku sapi, kambing, domba, dan babi menjadi terbelah. Penularan penyakit ini terjadi melalui virus yang penyebarannya lewat udara ataupun airborne dan juga kontak langsung.
Namun Nasrullah menekankan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini tidak menular pada manusia, melainkan hanya sesama hewan ternak. "Kementerian Pertanian dan juga pemerintah daerah telah melakukan intervensi pengendalian wabah dan pencegahan agar penyebaran PMK pada hewan tidak semakin meluas," jelasnya.
Nasrullah menambahkan, pihaknya optimistis tidak ada kelangkaan hewan ternak untuk kurban pada hari raya Idul Adha mendatang. Dia menyebut, kebutuhan hewan ternak untuk kurban biasanya hanya 10 sampai 20 persen dari total populasi yang ada.
"Untuk Idul Adha kami optimistis InsyaAllah (hewan ternak) tersedia. Pengalaman-pengalaman sebelumnya hanya 10-20 persen dari populasi yang dipakai," tuturnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda