Jokowi Cabut Larangan Ekspor, Harga CPO Ambrol?
Jum'at, 20 Mei 2022 - 12:00 WIB
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) terpantau masih tinggi pada perdagangan Jumat (20/5/2022). Berdasarkan data di Bursa Malaysia Derivative Exchange per pukul 11.11 WIB, harga CPO untuk kontrak Juni 2022 bertengger di MYR 6.800 per ton.
Angka ini naik 2,3% dibandingkan harga CPO di perdagangan sebelumnya. Selama 5 hari terakhir, harga CPO Malaysia mengalami peningkatan hingga 1,26%. Untuk kontrak bulan Juli, harga CPO dibanderol MYR 6.463 per ton sedangkan untuk kontrak bulan Agustus angkanya MYR 6.233 per ton.
Harga CPO masih tinggi karena permintaan global yang meningkat namun pasokannya menipis. Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya melarang ekspor CPO dan produk turunannya pada 28 April 2022, telah mencabut aturan tersebut.
Pencabutan larangan ekspor dimulai pada Senin, 23 Mei 2022 mendatang. Pada awalnya, ekspor CPO akan kembali dibuka ketika harga minyak goreng sudah menyentuh Rp 14.000 per liter. Nyatanya, tidak demikian.
Jokowi mengatakan, kebijakan ini diambil untuk memastikan kesejahteraan para petani sawit. "Berdasarkan kondisi pasokan saat ini, dan mempertimbangkan adanya 17 ribu pekerja sawit, maka saya putuskan ekspor minyak ajak dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," ujar Presiden dalam konferensi persnya, Kamis (19/5) lalu.
Angka ini naik 2,3% dibandingkan harga CPO di perdagangan sebelumnya. Selama 5 hari terakhir, harga CPO Malaysia mengalami peningkatan hingga 1,26%. Untuk kontrak bulan Juli, harga CPO dibanderol MYR 6.463 per ton sedangkan untuk kontrak bulan Agustus angkanya MYR 6.233 per ton.
Harga CPO masih tinggi karena permintaan global yang meningkat namun pasokannya menipis. Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya melarang ekspor CPO dan produk turunannya pada 28 April 2022, telah mencabut aturan tersebut.
Pencabutan larangan ekspor dimulai pada Senin, 23 Mei 2022 mendatang. Pada awalnya, ekspor CPO akan kembali dibuka ketika harga minyak goreng sudah menyentuh Rp 14.000 per liter. Nyatanya, tidak demikian.
Jokowi mengatakan, kebijakan ini diambil untuk memastikan kesejahteraan para petani sawit. "Berdasarkan kondisi pasokan saat ini, dan mempertimbangkan adanya 17 ribu pekerja sawit, maka saya putuskan ekspor minyak ajak dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," ujar Presiden dalam konferensi persnya, Kamis (19/5) lalu.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda