Tekan LPO, PHM Percepat Pemeliharaan Fasilitas Migas di Daerah Rawa
Senin, 23 Mei 2022 - 15:54 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Mahakam ( PHM ) yang tergabung dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina berencana melakukan kegiatan pemeliharaan terencana fasilitas migas di daerah swamp untuk memastikan fasilitas produksi yang handal, sesuai rencana dalam Work Plan & Budget (WP&B) 2022 yang telah disetujui.
Fasilitas produksi yang akan dilakukan kegiatan pemeliharaan antara lain di Lapangan North Processing Unit (NPU) pada tanggal 22 Mei 2022 dan Lapangan South Processing Unit (SPU), Central Processing Unit (CPU), dan Sisi Nubi (SNB) pada tanggal 28 Mei 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perawatan instalasi. Antara lain meliputi peremajaan alat produksi seperti sistem perpipaan, kemudian pengujian sistem keselamatan darurat, inspeksi jalur pipa, serta penyempurnaan peralatan pengolahan air buangan.
General Manager PHM Krisna menjelaskan, sebagai salah satu strategi untuk mengurangi LPO (Loss of Production Opportunity) di lapangan Sisi Nubi, kegiatan pemeliharaan terencana dilakukan lebih awal seiring program percepatan produksi sumur baru proyek Jumelai Sisi Nubi (JSN) yaitu sumur SS-301dan SS-302 yang direncanakan akan onstream pada bulan Juni 2022 mendatang.
"Dengan strategi tersebut, didapatkan optimasi LPO seluruh kegiatan sebesar 400 MMscf untuk gas dan 630 barel untuk minyak,” ujar Krisna dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).
Menurut Krisna, kegiatan pemeliharaan terencana ini dilakukan dengan persiapan dan koordinasi secara intens dengan SKK Migas dan PHI sebagai induk perusahaan. "Hal ini juga sebagai upaya PHM untuk memproduksikan sumur baru tanpa ada gangguan oleh Kegiatan Pemeliharaan Terencana di kemudian hari," imbuh Krisna.
Strategi lain yang diterapkan untuk mengurangi LPO adalah beberapa pekerjaan dilakukan secara bersamaan, kemudian durasi Kegiatan Pemeliharaan Terencana dioptimalkan seperti di lapangan CPU dan Sisi Nubi dari rencana 5 hari menjadi 2 hari. Demikian pula di lapangan NPU, durasi kegiatan pun dioptimalkan dari rencana 2 hari menjadi 1 hari.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan, percepatan pemeliharaan terencana yang oleh PHM sangat penting dalam upaya memenuhi target lifting migas tahun ini.
"Kegiatan ini dilaksanakan guna memastikan perawatan instalasi berjalan baik untuk memastikan fasilitas produksi yang andal, sehingga gangguan operasi ke depan dapat diminimalisir," kata Julius. Dia menambahkan, percepatan tersebut juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat lebih optimal.
Fasilitas produksi yang akan dilakukan kegiatan pemeliharaan antara lain di Lapangan North Processing Unit (NPU) pada tanggal 22 Mei 2022 dan Lapangan South Processing Unit (SPU), Central Processing Unit (CPU), dan Sisi Nubi (SNB) pada tanggal 28 Mei 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perawatan instalasi. Antara lain meliputi peremajaan alat produksi seperti sistem perpipaan, kemudian pengujian sistem keselamatan darurat, inspeksi jalur pipa, serta penyempurnaan peralatan pengolahan air buangan.
General Manager PHM Krisna menjelaskan, sebagai salah satu strategi untuk mengurangi LPO (Loss of Production Opportunity) di lapangan Sisi Nubi, kegiatan pemeliharaan terencana dilakukan lebih awal seiring program percepatan produksi sumur baru proyek Jumelai Sisi Nubi (JSN) yaitu sumur SS-301dan SS-302 yang direncanakan akan onstream pada bulan Juni 2022 mendatang.
"Dengan strategi tersebut, didapatkan optimasi LPO seluruh kegiatan sebesar 400 MMscf untuk gas dan 630 barel untuk minyak,” ujar Krisna dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).
Menurut Krisna, kegiatan pemeliharaan terencana ini dilakukan dengan persiapan dan koordinasi secara intens dengan SKK Migas dan PHI sebagai induk perusahaan. "Hal ini juga sebagai upaya PHM untuk memproduksikan sumur baru tanpa ada gangguan oleh Kegiatan Pemeliharaan Terencana di kemudian hari," imbuh Krisna.
Strategi lain yang diterapkan untuk mengurangi LPO adalah beberapa pekerjaan dilakukan secara bersamaan, kemudian durasi Kegiatan Pemeliharaan Terencana dioptimalkan seperti di lapangan CPU dan Sisi Nubi dari rencana 5 hari menjadi 2 hari. Demikian pula di lapangan NPU, durasi kegiatan pun dioptimalkan dari rencana 2 hari menjadi 1 hari.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan, percepatan pemeliharaan terencana yang oleh PHM sangat penting dalam upaya memenuhi target lifting migas tahun ini.
"Kegiatan ini dilaksanakan guna memastikan perawatan instalasi berjalan baik untuk memastikan fasilitas produksi yang andal, sehingga gangguan operasi ke depan dapat diminimalisir," kata Julius. Dia menambahkan, percepatan tersebut juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat lebih optimal.
(fai)
tulis komentar anda