Luhut: Mana yang Bilang Indonesia Jelek? Saya Ngomong Pakai Data
Rabu, 25 Mei 2022 - 20:46 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini terbilang baik dan akan terus bertumbuh naik selama beberapa tahun ke depan hingga 2045. Namun Luhut mengaku heran, ada yang menilai ekonomi Indonesia jelek.
"Saya heran ada yang menjelek-jelekkan Indonesia dan banyak yang berbicara tanpa data, padahal inflasi kita sangat kecil dibandingkan negara lain, hanya 3,5%. Dan seperti kita tahu, inflasi dapat menjadi tolak ukur perekonomian suatu negara," terang Menko Luhut dalam Seminar Nasional, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya kekayaan Indonesia yang melimpah jika diatur dengan bagus tentunya akan berbuah manis dan meningkatkan perekonomian. "Karena semuanya dimanage dengan baik, ekspor kita saat ini bagus, impor juga bagus, pajak kita juga bagus bahkan tahun ini lebih dari 300 triliun rupiah, saya harap semua pihak mendukung perekonomian jangan ada yang berpikir dengan tidak positif begitu" ucapnya.
Selain itu ungkapnya kehebatan Indonesia juga dapat dinilai dari strategi penanganan Covid-19. Pasalnya penanganan yang handal membuat Pandemi pulih lebih cepat, sehingga menurut Luhut tidak ada lagi alasan pertumbuhan ekonomi terhambat pandemi.
"Tiga indikator yang kami gabungkan menjadi satu untuk penanganan pandemi adalah Facebook Mobility, Google Traffic, Intensitas Cahaya di malam hari dari NASA. Hal ini berhasil sehingga dengan pemulihan covid yang kuat dan penanganan ekonomi yang handal. Maka Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik," ucapnya.
Luhut juga menyayangkan adanya beberapa oknum yang menjelek-jelekan Indonesia tanpa adanya data. "Mana yang mau bilang Indonesia jelek? ini saya ngomong berdasarkan data, yang menjelekkan Indonesia itu bukan orang Indonesia," pungkasnya.
"Saya heran ada yang menjelek-jelekkan Indonesia dan banyak yang berbicara tanpa data, padahal inflasi kita sangat kecil dibandingkan negara lain, hanya 3,5%. Dan seperti kita tahu, inflasi dapat menjadi tolak ukur perekonomian suatu negara," terang Menko Luhut dalam Seminar Nasional, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya kekayaan Indonesia yang melimpah jika diatur dengan bagus tentunya akan berbuah manis dan meningkatkan perekonomian. "Karena semuanya dimanage dengan baik, ekspor kita saat ini bagus, impor juga bagus, pajak kita juga bagus bahkan tahun ini lebih dari 300 triliun rupiah, saya harap semua pihak mendukung perekonomian jangan ada yang berpikir dengan tidak positif begitu" ucapnya.
Selain itu ungkapnya kehebatan Indonesia juga dapat dinilai dari strategi penanganan Covid-19. Pasalnya penanganan yang handal membuat Pandemi pulih lebih cepat, sehingga menurut Luhut tidak ada lagi alasan pertumbuhan ekonomi terhambat pandemi.
"Tiga indikator yang kami gabungkan menjadi satu untuk penanganan pandemi adalah Facebook Mobility, Google Traffic, Intensitas Cahaya di malam hari dari NASA. Hal ini berhasil sehingga dengan pemulihan covid yang kuat dan penanganan ekonomi yang handal. Maka Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik," ucapnya.
Baca Juga
Luhut juga menyayangkan adanya beberapa oknum yang menjelek-jelekan Indonesia tanpa adanya data. "Mana yang mau bilang Indonesia jelek? ini saya ngomong berdasarkan data, yang menjelekkan Indonesia itu bukan orang Indonesia," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda