Kiat Livehaf Bertahan di Bisnis Clothing Saat Pandemi

Senin, 22 Juni 2020 - 20:08 WIB
Dimulai oleh Arif Hidayat pada 2015, Livehaf yang awalnya hanya menyediakan t-shirt sablon sekarang telah mengembangkan produknya hingga tas dan sepatu. Foto/Dok
JAKARTA - Bisnis pakaian memang tidak pernah ada habisnya. Selain menjadi kebutuhan, pakaian juga jadi fashion yang merupakan bagian dari gaya hidup. Beberapa tahun terakhir pun, clothing brand lokal mulai naik daun dengan produknya yang apik dan kualitas yang tak kalah dari brand luar. Salah satu clothing brand Indonesia yang kini tengah naik daun yakni Livehaf.

Dimulai oleh Arif Hidayat pada 2015, Livehaf yang awalnya hanya menyediakan t-shirt sablon sekarang telah mengembangkan produknya hingga tas dan sepatu. Dengan keuletan dan ketekunannya, Arif sebagai Founder dan CEO mampu membawa Livehaf yang semula hanya dipasarkan melalui Instagram hingga masuk ke marketplace dan lebih dekat dengan konsumennya.

Menurutnya, kualitas Livehaf tidak kalah dengan brand luar negeri, karena beberapa tempat produksinya juga memproduksi brand luar yang harganya jauh lebih mahal. Tak seperti brand lainnya, Livehaf menjual produknya 70% lebih terjangkau, dan selalu menggratiskan ongkir se-Indonesia dari Aceh hingga Papua untuk minimum pembelian Rp 250.000.

"Kami menawarkan penukaran size secara gratis jika produk kebesaran atau kekecilan dan kami memberikan garansi uang 100% jika produk yang dipakai tidak cocok. Jadi hampir tidak ada risiko belanja di Livehaf," kata Arif.

Livehaf menjual pakaian daily wear untuk pria dan wanita, dengan range harga yang terjangkau Rp 49.000 hingga 250.000. Dengan kualitas yang bagus, produknya pun diterima dengan baik di pasar. Hal ini dibuktikan dengan pengembangan produk yang dilakukan dan pertumbuhan bisnis Livehaf sebesar tiga digit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.



"Livehaf bisa di posisi ini dengan selalu melakukan riset terlebih dahulu. Mencari uang itu susah, maka saya berhati-hati dalam setiap pengambilan keputusan," ujarnya.

Sebelum memulai bisnis Livehaf, Arif pun telah mencoba berbagai bisnis lainnya namun tidak berhasil. Di awal meniti karirnya pun, Arif mendapatkan pelajaran bahwa harus lebih berhati-hati dalam menaruh kepercayaan.

"Dulu awalnya memulai bisnis dari ikan hias, hanya Rp 200.000 sebulan, dengan keuntungan Rp70.000-an saja karena memang belum mengerti apa-apa pada saat itu," kenangnya.

Saat ini Arif telah memfokuskan seluruh waktunya untuk mengembangkan Livehaf menjadi brand nomor 1 di Indonesia. Dia percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan fokus pada satu bidang, tidak boleh lompat-lompat industri.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More