Krisis Pangan Imbas Perang Rusia Ukraina, Putin Disebut Meniru Stalin di 1933
Jum'at, 27 Mei 2022 - 17:14 WIB
DAVOS - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut menjadikan, pangan dalam perang Ukraina sebagai alat pemerasan untuk seluruh dunia. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki pada Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss.
Mateusz Morawiecki mengatakan kepada BBC bahwa itu seperti apa yang "Stalin lakukan pada tahun 1933".
Kebencian warga Ukraina terhadap Rusia punya akar sejarah yang panjang. Saat bencana kelaparan melanda pada 1930-an, sedikitnya empat juta orang Ukraina meninggal kelaparan akibat pemaksaan kebijakan pertanian kolektif era Diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Dalam sebuah wawancara tersebut, dia juga memperingatkan bahwa "hanya Putin" yang akan "senang" dengan perang dagang antara Inggris dan Uni Eropa (UE) atas kesepakatan Brexit untuk Irlandia Utara.
Ketidakmampuan Ukraina untuk mengekspor hasil panen biji-bijiannya telah menyebabkan harga pangan global melonjak. Ini juga telah meningkatkan ancaman kelaparan di negara-negara yang bergantung pada ekspornya.
Sambung Morawiecki menerangkan, bahwa ini adalah "bagian dari strategi (Putin)" untuk "menciptakan efek riak di Afrika Utara dan gelombang migrasi yang besar".
Peringatan juga digaungkan oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen yang mengungkapkan, kepada delegasi di Davos bahwa Rusia menggunakan "kelaparan dan biji-bijian untuk meraih kekuasaan".
"Kerja sama global adalah penangkal pemerasan Rusia," katanya.
Mateusz Morawiecki mengatakan kepada BBC bahwa itu seperti apa yang "Stalin lakukan pada tahun 1933".
Kebencian warga Ukraina terhadap Rusia punya akar sejarah yang panjang. Saat bencana kelaparan melanda pada 1930-an, sedikitnya empat juta orang Ukraina meninggal kelaparan akibat pemaksaan kebijakan pertanian kolektif era Diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Dalam sebuah wawancara tersebut, dia juga memperingatkan bahwa "hanya Putin" yang akan "senang" dengan perang dagang antara Inggris dan Uni Eropa (UE) atas kesepakatan Brexit untuk Irlandia Utara.
Ketidakmampuan Ukraina untuk mengekspor hasil panen biji-bijiannya telah menyebabkan harga pangan global melonjak. Ini juga telah meningkatkan ancaman kelaparan di negara-negara yang bergantung pada ekspornya.
Sambung Morawiecki menerangkan, bahwa ini adalah "bagian dari strategi (Putin)" untuk "menciptakan efek riak di Afrika Utara dan gelombang migrasi yang besar".
Peringatan juga digaungkan oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen yang mengungkapkan, kepada delegasi di Davos bahwa Rusia menggunakan "kelaparan dan biji-bijian untuk meraih kekuasaan".
"Kerja sama global adalah penangkal pemerasan Rusia," katanya.
tulis komentar anda