Pembatasan Ekspor Gula India Bakal Terasa Pahit buat Indonesia
Sabtu, 28 Mei 2022 - 15:09 WIB
JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform and Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan kebijakan India yang akan membatasi ekspor gulanya akan berdampak terhadap pasar global.
"Kalau india melarang ekspor gula, harga gula di pasar global akan naik. Indonesia kan importir gula. Jadi, harga gula impor akan naik," ujarnya kepada MNC Portal, Sabtu (28/5/2022).
Piter menambahkan dengan adanya pembatasan ekspor gula yang dilakukan India juga dapat mendorong kenaikan inflasi. Menurutnya kenaikan harga juga akan terjadi terhadap produk turunannya.
"Dampak turunannya panjang, makanya inflasi bisa terdorong naik," katanya.
Piter menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan kebutuhan gula nasional sekitar 6 juta ton. Sementara produksi gula nasional hanya sekitar 2,1 juta ton. Kendati demikian, seiring kebijakan tersebut, Piter mengatakan stok gula nasional saat ini masih tergolong cukup.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga gula di Indonesia, Piter mendorong pemerintah untuk melakuakan solusi jangka panjang dengan melakukan swasembada guna meningkatkan produksi gula.
"Tidak ada solusi jangka pendek, pemerintah harus mendorong swasembada gula dengan meningkatkan produksi gula dalam negeri," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah India berencana membatasi ekspor gula sebanyak 10 juta ton untuk tahun pemasaran yang berlangsung hingga September 2022. Pembatasan ekspor tersebut dilakukan untuk menjaga harga gula di dalam negeri tetap terkendali serta mempertahankan stok gula.
Baca Juga
"Kalau india melarang ekspor gula, harga gula di pasar global akan naik. Indonesia kan importir gula. Jadi, harga gula impor akan naik," ujarnya kepada MNC Portal, Sabtu (28/5/2022).
Piter menambahkan dengan adanya pembatasan ekspor gula yang dilakukan India juga dapat mendorong kenaikan inflasi. Menurutnya kenaikan harga juga akan terjadi terhadap produk turunannya.
"Dampak turunannya panjang, makanya inflasi bisa terdorong naik," katanya.
Piter menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan kebutuhan gula nasional sekitar 6 juta ton. Sementara produksi gula nasional hanya sekitar 2,1 juta ton. Kendati demikian, seiring kebijakan tersebut, Piter mengatakan stok gula nasional saat ini masih tergolong cukup.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga gula di Indonesia, Piter mendorong pemerintah untuk melakuakan solusi jangka panjang dengan melakukan swasembada guna meningkatkan produksi gula.
"Tidak ada solusi jangka pendek, pemerintah harus mendorong swasembada gula dengan meningkatkan produksi gula dalam negeri," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah India berencana membatasi ekspor gula sebanyak 10 juta ton untuk tahun pemasaran yang berlangsung hingga September 2022. Pembatasan ekspor tersebut dilakukan untuk menjaga harga gula di dalam negeri tetap terkendali serta mempertahankan stok gula.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda