IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Simak Analisa Saham BMRI, TLKM, ASII, TOWR
Senin, 30 Mei 2022 - 09:06 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang menguat pada perdagangan di awal pekan, Senin (30/5/2022).
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakaria Siregar mengatakan, peluang kenaikan indeks masih terbuka selama di atas 5 Day Moving Average (MA) dan candle bullish kicking.
“Tren bullish, selama di atas 6.932, berpeluang untuk menguat, closing di atas 5 day MA (6.916),” kata Andri dalam risetnya, Senin (30/5/2022).
Adapun level resistance pada perdagangan hari ini di posisi 7.040 / 7.090 / 7.126 / 7.155, sementara level support di 6.988 /6.932 /6.876 / 6.825, dengan perkiraan di rentang 6.970-7.100.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 1,76%.
Begitu juga dengan S&P 500 yang mencatat kenaikan 2,47%, bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat penguatan lebih tinggi sebesar 3,33%.
“Investor tengah mencermati data personal consumption expenditure (PCE) yang menunjukkan tekanan inflasi sedikit mereda di bulan April dengan kenaikan 4,9% dibandingkan Maret 2022 sebesar 5,2%. Ukuran ini lebih disukai oleh the Fed,” jelas Maxi.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakaria Siregar mengatakan, peluang kenaikan indeks masih terbuka selama di atas 5 Day Moving Average (MA) dan candle bullish kicking.
“Tren bullish, selama di atas 6.932, berpeluang untuk menguat, closing di atas 5 day MA (6.916),” kata Andri dalam risetnya, Senin (30/5/2022).
Adapun level resistance pada perdagangan hari ini di posisi 7.040 / 7.090 / 7.126 / 7.155, sementara level support di 6.988 /6.932 /6.876 / 6.825, dengan perkiraan di rentang 6.970-7.100.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 1,76%.
Begitu juga dengan S&P 500 yang mencatat kenaikan 2,47%, bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat penguatan lebih tinggi sebesar 3,33%.
“Investor tengah mencermati data personal consumption expenditure (PCE) yang menunjukkan tekanan inflasi sedikit mereda di bulan April dengan kenaikan 4,9% dibandingkan Maret 2022 sebesar 5,2%. Ukuran ini lebih disukai oleh the Fed,” jelas Maxi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda