Tarif Candi Borobudur Batal Naik, Kuota Pengunjung Tetap Dibatasi

Selasa, 14 Juni 2022 - 17:47 WIB
Sejumlah karyawan Balai Konservasi Borobudur (BKB) membersihkan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan wacana kenaikan tarif untuk naik ke candi Borobudur sebesar Rp750.000 tidak jadi diterapkan.

Meski begitu, upaya melindungi kelestarian cagar budaya tetap ditekankan dan ke depan syarat untuk masuk candi Borobudur juga diperketat.

"Tapi intinya tarif tetap, siswa pelajar tetap Rp5.000 tapi kuota untuk naik ke candi itu dibatasi, mungkin 1.200 orang. Ini semua untuk kelestarian," ujarnya kepada wartawan usai Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Presiden, Selasa (14/6/2022).



Selain pembatasan kuota, lanjut dia, pengunjung yang akan naik ke atas candi juga harus didampingi pemandu atau guide. Selain itu, pengunjung juga diminta mengenakan alas kaki yang disediakan yaitu berupa sandal upanat.



"Tidak boleh pakai sepatu, karena itu bisa mengikis batuan, jadi memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas," ungkapnya.



Di samping itu, bagi pengunjung yang hendak naik candi Borobudur juga harus melakukan pendaftaran atau reservasi secara online. Dalam satu hari, kuota pengunjung maksimal hanya 1.200 orang. "Jadi itu tadi kesimpulannya, tarif dan kuota untuk naik. Harus memakai guide dan juga alas kaki," urainya.

Seperti diketahui, candi Borobudur bukan hanya menjadi situs bersejarah, namun juga menjadi tempat peribadatan umat Budha di Indonesia. Monetisasi pada tempat peribadatan umat sebuah agama memang perlu dipertimbangkan.

"Jadi intinya tidak ada kenaikan tarif Rp150.000, lalu pelajar SMA ke bawah itu masih Rp5.000, tapi dibatasi kuota untuk naik ke atas (candi)," ringkasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More