Sempat Dilarang Jokowi, Ekspor CPO Ambrol 87,72% pada Mei 2022
Rabu, 15 Juni 2022 - 15:02 WIB
JAKARTA - Ekspor komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) anjlok hingga 87,72% pada bulan Mei 2022 setelah sebelumnya sempat dilarang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto membeberkan, ekspor CPO turun sampai USD2,03 miliar.
"Penurunan ini terjadi karena adanya larangan ekspor dan penurunan permintaan," ungkap Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6/2022).
Sebelumnya, pemerintah memang sempat melarang ekspor minyak sawit dan turunannya pada 28 April. Namun, belum genap sebulan, larangan itu dicabut pada 23 Mei. Meski begitu, hal ini berpengaruh besar terhadap penjualan CPO ke luar negeri.
Menurut negara tujuannya, penurunan ekspor CPO pada Mei terjadi di India yang terkontraksi sampai 100% alias dari USD376,6 juta hingga menjadi nol.
Lalu Pakistan turun 90,17% dari USD222,8 juta menjadi USD21,9 juta. Ekspor CPO ke Amerika Serikat juga turun 68,64% dari USD148,9 juta menjadi USD46,7 juta. "Malaysia turun 80,88% dari USD127,1 juta menjadi USD24,3 juta," jelas Setianto.
Sedangkan ditinjau dari provinsi penghasil utama minyak kelapa sawit, dari provinsi Riau mengalami penurunan hingga 91,57%. Sumatera Utara turun 84,86%, Kalimantan Timur turun 94,48%, dan Sumatera Barat turun 92,83%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto membeberkan, ekspor CPO turun sampai USD2,03 miliar.
"Penurunan ini terjadi karena adanya larangan ekspor dan penurunan permintaan," ungkap Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6/2022).
Sebelumnya, pemerintah memang sempat melarang ekspor minyak sawit dan turunannya pada 28 April. Namun, belum genap sebulan, larangan itu dicabut pada 23 Mei. Meski begitu, hal ini berpengaruh besar terhadap penjualan CPO ke luar negeri.
Menurut negara tujuannya, penurunan ekspor CPO pada Mei terjadi di India yang terkontraksi sampai 100% alias dari USD376,6 juta hingga menjadi nol.
Baca Juga
Lalu Pakistan turun 90,17% dari USD222,8 juta menjadi USD21,9 juta. Ekspor CPO ke Amerika Serikat juga turun 68,64% dari USD148,9 juta menjadi USD46,7 juta. "Malaysia turun 80,88% dari USD127,1 juta menjadi USD24,3 juta," jelas Setianto.
Sedangkan ditinjau dari provinsi penghasil utama minyak kelapa sawit, dari provinsi Riau mengalami penurunan hingga 91,57%. Sumatera Utara turun 84,86%, Kalimantan Timur turun 94,48%, dan Sumatera Barat turun 92,83%.
(ind)
tulis komentar anda