PUPR Rampungkan Pembangunan RS Akademi UGM Sebagai RS Rujukan Covid-19
Minggu, 26 April 2020 - 09:51 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melanjutkan pembangunan Rumah Sakit (RS) Akademi Universitas Gajah Mada (UGM). RS ini nantinya digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejatinya RS ini sudah sempat dibangun namun terhenti pada tahun 2010 dengan progres saat itu 75%. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. RS rujukan tersebut akan memiliki kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan dan ruang isolasi.
"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama. Target selesai adalah pada minggu ke-4 Mei 2020," kata Basuki dalam keterangan resminya, Sabtu (25/4/2020).
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT. Adhi Karya. Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran.
Disamping perbaikan struktur, dilakukan juga perbaikan fisik bangunan berupa pengecatan, instalasi air minum, listrik dan hydran. Dalam pembangunan ini, ada sebanyak 139 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan RS Akademi UGM tersebut.
"Dalam pelaksanaanya kami tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan," terang Basuki.
Sekedar informasi, kegiatan pembangunan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 melalui refocusing sudah dilakukan oleh PUPR di beberapa daerah. Seperti pembangunan Fasilitas Penampungan/Observasi/Karantina di Pulau Galang, Kota Batam dan renovasi rehabilitasi RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Lihat Juga: PUPR Penurunan Muka Tanah di Jateng Capai 14 Cm Pertahun, Lebih Cepat Tenggelam dari Jakarta
Sejatinya RS ini sudah sempat dibangun namun terhenti pada tahun 2010 dengan progres saat itu 75%. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. RS rujukan tersebut akan memiliki kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan dan ruang isolasi.
"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama. Target selesai adalah pada minggu ke-4 Mei 2020," kata Basuki dalam keterangan resminya, Sabtu (25/4/2020).
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT. Adhi Karya. Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran.
Disamping perbaikan struktur, dilakukan juga perbaikan fisik bangunan berupa pengecatan, instalasi air minum, listrik dan hydran. Dalam pembangunan ini, ada sebanyak 139 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan RS Akademi UGM tersebut.
"Dalam pelaksanaanya kami tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan," terang Basuki.
Sekedar informasi, kegiatan pembangunan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 melalui refocusing sudah dilakukan oleh PUPR di beberapa daerah. Seperti pembangunan Fasilitas Penampungan/Observasi/Karantina di Pulau Galang, Kota Batam dan renovasi rehabilitasi RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Lihat Juga: PUPR Penurunan Muka Tanah di Jateng Capai 14 Cm Pertahun, Lebih Cepat Tenggelam dari Jakarta
(ind)
tulis komentar anda