Dibayangi Kecemasan Resesi, Wall Street Dibuka Bertaji
Selasa, 21 Juni 2022 - 22:43 WIB
Tiga indeks utama Wall Street dibuka menguat di tengah ancaman resesi. Foto/Ist
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (21/6/2022). Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,62% di 30.074,69, S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi sebesar 1,10% di 3.715,31, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) naik 1,63%, menjadi 10.974,05.
Saham Kellogg Company (NYSE:K) naik 4% setelah perusahaan mengatakan akan membagi tiga segmen bisnis yang berbeda, termasuk bisnis sereal di Amerika Serikat (AS), makanan ringan, hingga makanan nabati.
Saham Tesla Inc (NASDAQ:TSLA) naik 7% setelah CEO Elon Musk mengatakan rencananya untuk memotong 10% dari gaji karyawannya.
Sementara itu, dua benchmark minyak mentah menguat. Minyak WTI tumbuh 2% menjadi USD110,25 per barel, sedangkan minyak Brent naik 1,2% menjadi USD115,46 per barel.
Bursa saham AS sedang mengalami minggu terburuknya menyusul sentimen kekhawatiran terhadap resesi, setelah Federal Reserve atau Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase dan menyarankan lebih banyak hal yang sama pada pertemuan Juli mendatang.
Menteri Keuangan Janet Yellen sebelumnya memperkirakan akan ada perlambatan ekonomi, sedangkan resesi kemungkinan tak dapat dihindari.
Sepanjang pekan ini, pejabat Fed telah mengambil sikap yang sama termasuk Presiden Fed St. Louis James Bullard, yang pada hari Senin memperingatkan bahwa inflasi dapat menimbulkan risiko bagi ekonomi Paman Sam.
Saham Kellogg Company (NYSE:K) naik 4% setelah perusahaan mengatakan akan membagi tiga segmen bisnis yang berbeda, termasuk bisnis sereal di Amerika Serikat (AS), makanan ringan, hingga makanan nabati.
Saham Tesla Inc (NASDAQ:TSLA) naik 7% setelah CEO Elon Musk mengatakan rencananya untuk memotong 10% dari gaji karyawannya.
Sementara itu, dua benchmark minyak mentah menguat. Minyak WTI tumbuh 2% menjadi USD110,25 per barel, sedangkan minyak Brent naik 1,2% menjadi USD115,46 per barel.
Bursa saham AS sedang mengalami minggu terburuknya menyusul sentimen kekhawatiran terhadap resesi, setelah Federal Reserve atau Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase dan menyarankan lebih banyak hal yang sama pada pertemuan Juli mendatang.
Menteri Keuangan Janet Yellen sebelumnya memperkirakan akan ada perlambatan ekonomi, sedangkan resesi kemungkinan tak dapat dihindari.
Sepanjang pekan ini, pejabat Fed telah mengambil sikap yang sama termasuk Presiden Fed St. Louis James Bullard, yang pada hari Senin memperingatkan bahwa inflasi dapat menimbulkan risiko bagi ekonomi Paman Sam.
(ind)
tulis komentar anda