Digoyang Saham Energi dan Pernyataan Bos The Fed, Wall Street Ditutup Melemah

Kamis, 23 Juni 2022 - 08:06 WIB
Wall Street ditutup turun tipis pada perdagangan Rabu (22/5/2022) waktu AS. Foto/Dok
JAKARTA - Indeks utama Wall Street berakhir dengan penurunan tipis pada perdagangan Rabu (22/6/2022) waktu setempat. Penurunan terjadi setelah perdagangan bergejolak karena digoyang saham-saham energi dan para investor merespons komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang tujuan bank sentral menurunkan inflasi.



Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 47,12 poin atau 0,15% di 30.483,13, S&P 500 (SPX) kehilangan 4,9 poin atau 0,13% ke 3.759,89, dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 16,22 poin atau 0,15%, menjadi 11.053,08.



Powell mengatakan The Fed "berkomitmen kuat" untuk menurunkan inflasi yang mencapai level tertinggi sepanjang 40 tahun. Langkah penurunan inflasi diusahkan tidak menyebabkan resesi.

Para investor tengah menelaah seberapa jauh saham bisa jatuh karena mereka mempertimbangkan risiko terhadap ekonomi dengan kenaikan suku bunga The Fed untuk meredam lonjakan inflasi.

S&P 500 awal bulan ini turun lebih dari 20%, tertinggi sepanjang masa Januari, mengkonfirmasi kondisi pasar keuangan, dengan indeks benchmark pekan lalu mencatat penurunan persentase mingguan terbesar sejak Maret 2020.

"Pasar terus bergejolak," kata King Lip, kepala strategi di Baker Avenue Asset Management, San Francisco. "Tentu saja kita belum keluar dari masalah... Kekhawatiran masih ada."



Sektor energi (SPNY), yang telah mencatatkan kinerja yang kuat tahun ini, turun 4,2% karena harga minyak turun. Penurunan saham Exxon Mobil (XOM.N), Chevron (CVX.N) dan Conocophillips (COP.N) menjadi penghambat terbesar pada S&P 500. Penurunan 0,4% di sektor teknologi kelas berat (SPLRCT) juga turut membebani.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More