Pengamat Beberkan Kelemahan Pembatasan Beli BBM lewat Aplikasi

Kamis, 23 Juni 2022 - 14:17 WIB
Pengamat Energi, mengatakan penggunaan aplikasi sebagai langkah pembatasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sangatlah rumit dan bisa memicu perkelahian. Foto/Dok
JAKARTA - Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, mengatakan penggunaan aplikasi sebagai langkah pembatasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sangatlah rumit dan bisa memicu perkelahian.

"Kalau pembatasan model Pertamina menggunakan MyPertamina itu menurut saya akan sangat ribet, bahkan akan menimbulkan bisa juga perkelahian dengan petugas SPBU yang mau beli mengatakan saya berhak ternyata ditolak, dan juga antrian nanti akan panjang," ungkap Fahmy dalam program Market Review di IDX Channel, Kamis (23/6/2022).

Ia menambahkan kelemahan lain dari penggunaan aplikasi MyPertamina adalah tidak semua masyarakat memiliki perangkat seluler.



"Itu kan aplikasi yang menggunakan gadget, kan gak semua penduduk bisa memiliki gadget kemudian juga tidak semua daerah ada sambungan internet yang bagus. Nah hal semacam itu saya kira yang akan merepotkan dan justru akan menjadi kontraproduktif," ujarnya.

Menurutnya kalau memang BBM ingin dibatasi supaya tepat sasaran, lebih baik dibuat kategori yang berhak menerima, seperti sepeda motor, angkutan orang dan angkutan barang.



Ia juga menyampaikan harus ada edukasi kepada masyarakat sebagai konsumen bahwa sekarang harga minyak dunia sangatlah mahal maka kebijakan pembatasan BBM harus diambil.

"Kemudian juga perlu public communication bahwa penggunaan Pertamax itu jauh lebih baik bagi mesinnya, bahkan barangkali lebih hemat, ini yang tidak pernah dilakukan oleh Pertamina," tuturnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More