Sukses Terapkan Omnichannel, Warung Pangan Sabet Penghargaan
Sabtu, 25 Juni 2022 - 16:30 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) , member of ID Food, menyabet Marketeers Omni Brands of The Year 2022 untuk Brand aplikasi Warung Pangan. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada para merek yang sukses menerapkan pemasaran omnichannel dalam berbagai sisi, di antaranya pada produk, kampanye pemasaran, corporate social responsibility (CSR), servis, hingga promosi penjualan.
PPI untuk brand Warung Pangan bersama dengan 18 merek dinilai sukses menerapkan strategi omnichannel marketing ini. Model pemasaran omnichannel semakin populer pada masa pandemi dan setelahnya, mengingat merek harus bisa memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen di semua titik sentuh.
Sejauh ini, penerapan omnichannel membawa dampak positif bagi para merek tersebut. Bisa dikatakan, hampir semua yang menggunakan strategi ini berhasil membukukan pertumbuhan. Tentunya, tidak hanya dalam pendapatan, tapi dalam banyak hal lainnya, seperti jumlah konsumen hingga peningkatan loyalitas konsumen.
"Sudah saatnya merek menerapkan strategi omni untuk memberikan kepada pelanggan sesuatu yang personal, experiential, sekaligus social. Mengintegrasikan antara online dan offline sekaligus technology dan human touch," kata Iwan Setiawan, CEO Marketeers, dikutip Sabtu (25/6/2022).
Iwan menambahkan, untuk mengadopsi kehidupan digital di era saat ini, merek perlu menerapkan teknologi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, melampaui komunikasi digital maupun media sosial.
"Dalam Marketing 5.0, bisnis perlu menunjukkan kepada pelanggannya bahwa penerapan teknologi yang benar bisa mengembangkan hidup mereka. Sudah saatnya mengakhiri dikotomi human dan machine, online maupun offline. Interaksi yang mengintegrasikan antara high-tech dan high-touch saat ini sudah menjadi keharusan," kata Iwan.
Selain menggali keunggulan strategi omnichannel para merek, Marketeers juga mencari insight tentang tren omnichannel ke depan. Sebab, setelah pandemi mereda, sejak pertengahan tahun lalu, aktivitas masyarakat cenderung mulai normal.
Lantas bagaimana nasib strategi pemasaran omnichannel pada masa endemi dan setelahnya? Ternyata, para pemasar akan terus menggunakan pendekatan omnichannel, meski sudah tidak ada pandemi. Menurut mereka strategi ini tetap relevan, terutama karena pandemi telah membentuk kebiasaan baru bagi konsumen, yakni semakin nyaman dengan layanan digital dan susah ditinggalkan.
PPI untuk brand Warung Pangan bersama dengan 18 merek dinilai sukses menerapkan strategi omnichannel marketing ini. Model pemasaran omnichannel semakin populer pada masa pandemi dan setelahnya, mengingat merek harus bisa memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen di semua titik sentuh.
Sejauh ini, penerapan omnichannel membawa dampak positif bagi para merek tersebut. Bisa dikatakan, hampir semua yang menggunakan strategi ini berhasil membukukan pertumbuhan. Tentunya, tidak hanya dalam pendapatan, tapi dalam banyak hal lainnya, seperti jumlah konsumen hingga peningkatan loyalitas konsumen.
"Sudah saatnya merek menerapkan strategi omni untuk memberikan kepada pelanggan sesuatu yang personal, experiential, sekaligus social. Mengintegrasikan antara online dan offline sekaligus technology dan human touch," kata Iwan Setiawan, CEO Marketeers, dikutip Sabtu (25/6/2022).
Iwan menambahkan, untuk mengadopsi kehidupan digital di era saat ini, merek perlu menerapkan teknologi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, melampaui komunikasi digital maupun media sosial.
"Dalam Marketing 5.0, bisnis perlu menunjukkan kepada pelanggannya bahwa penerapan teknologi yang benar bisa mengembangkan hidup mereka. Sudah saatnya mengakhiri dikotomi human dan machine, online maupun offline. Interaksi yang mengintegrasikan antara high-tech dan high-touch saat ini sudah menjadi keharusan," kata Iwan.
Selain menggali keunggulan strategi omnichannel para merek, Marketeers juga mencari insight tentang tren omnichannel ke depan. Sebab, setelah pandemi mereda, sejak pertengahan tahun lalu, aktivitas masyarakat cenderung mulai normal.
Lantas bagaimana nasib strategi pemasaran omnichannel pada masa endemi dan setelahnya? Ternyata, para pemasar akan terus menggunakan pendekatan omnichannel, meski sudah tidak ada pandemi. Menurut mereka strategi ini tetap relevan, terutama karena pandemi telah membentuk kebiasaan baru bagi konsumen, yakni semakin nyaman dengan layanan digital dan susah ditinggalkan.
tulis komentar anda