Ada Wabah PMK, Begini Persiapan Pedagang Hewan Kurban Jelang Iduladha
Sabtu, 02 Juli 2022 - 18:18 WIB
JAKARTA - Jelang Hari Raya Iduladha 2022 yang jatuh pada Minggu (10/7) mendatang, pedagang hewan kurban mulai bermunculan di berbagai daerah.
Namun, dengan merebaknya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak, para pedagang pun melakukan berbagai antisipasi.
Darwis (29), salah seorang pedagang hewan kurban mengatakan salah satu cara untuk memastikan bahwa hewan kurban yang ia jual aman dari PMK adalah dengan mendatangkan sapi dari daerah yang tidak terpapar wabah PMK.
"Sapi kita dari Bali, kemarin pas pengambilan sapi dari Bali itu belum kena PMK," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (2/2022).
Selain itu, dirinya juga berkordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan kesehatan sapi-sapinya dan sudah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Kita berkordinasi dengan dinas terkait untuk menjaga sapi-sapi kita layak kurban, sapi kita sehat semua, bobot bertambah dan sakitnya hilang semua," urainya.
"Sapi datang awal sudah dicek, disutnik vitamin C dan antibiotik, kemudian ketika ada indikasi gejala PMK mereka datang untuk melakukan penyuntikan baik obat maupun vitamin untuk hewan," imbuh Darwis.
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa jumlah hewan yang ia jual saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pada tahun sebelumnya sekitar 200 ekor, namun saat ini hanya 126 ekor.
Namun, dengan merebaknya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak, para pedagang pun melakukan berbagai antisipasi.
Darwis (29), salah seorang pedagang hewan kurban mengatakan salah satu cara untuk memastikan bahwa hewan kurban yang ia jual aman dari PMK adalah dengan mendatangkan sapi dari daerah yang tidak terpapar wabah PMK.
"Sapi kita dari Bali, kemarin pas pengambilan sapi dari Bali itu belum kena PMK," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (2/2022).
Selain itu, dirinya juga berkordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan kesehatan sapi-sapinya dan sudah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Kita berkordinasi dengan dinas terkait untuk menjaga sapi-sapi kita layak kurban, sapi kita sehat semua, bobot bertambah dan sakitnya hilang semua," urainya.
"Sapi datang awal sudah dicek, disutnik vitamin C dan antibiotik, kemudian ketika ada indikasi gejala PMK mereka datang untuk melakukan penyuntikan baik obat maupun vitamin untuk hewan," imbuh Darwis.
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa jumlah hewan yang ia jual saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pada tahun sebelumnya sekitar 200 ekor, namun saat ini hanya 126 ekor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda