Kinerja Moncer, Laba Petrokimia Gresik Tembus Rp1,94 Triliun di 2021
Selasa, 12 Juli 2022 - 08:25 WIB
JAKARTA - PT Petrokimia Gresik meraup laba sebesar Rp 1,94 triliun di 2021. Angka tersebut setara dengan 175 persen dari target yang dipatok dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 1,11 triliun sebelumnya.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan bahwa pencapaian tersebut sangat baik karena pada tahun 2021 kemarin Indonesia menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat munculnya varian Delta.
"Sejumlah negara juga masih membatasi akses perdagangan mereka untuk mencegah penularan Covid-19. Alhamdulillah di tengah tantangan ini, Petrokimia Gresik masih bisa memberikan kinerja yang memuaskan," kata Dwi dikutip melalui keterangan resmi, Selasa (12/7/2022).
Selain hasil audit laporan keuangan perusahaan meraih predikat wajar tanpa pengecualian, menurut Dwi, realisasi tingkat kesehatan perusahaan cukup memuaskan. Skor kesehatan perusahaan sebesar 81,5 dengan predikat Sehat AA atau lebih tinggi dibandingkan skor RKAP sebesar 76 predikat Sehat A.
Dwi menuturkan, capaian itu bisa diraih karena didukung oleh sejumlah terobosan. Sepanjang tahun 2021, misalnya, inovasi Petrokimia Gresik mampu menciptakan nilai tambah atau value creation riil sebesar Rp 240,68 miliar. Hal tersebut adalah kontribusi dari 82 persen karyawan yang terus mendorong perbaikan kinerja.
Sejumlah inovasi tersebut, kata Dwi, juga telah menarik perhatian dunia melalui empat predikat 3 Stars atau kategori tertinggi dalam ajang konvensi inovasi internasional 26th Asia Pacific Quality Organization (APQO).
"Artinya, karya inovasi Petrokimia Gresik tidak hanya berdampak pada perolehan laba bagi perusahaan, tapi juga menginspirasi dan mampu membawa prestasi hingga level internasional,” tuturnya.
Dwi menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Petrokimia Gresik ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur. Dalam bertugas, Petrokimia Gresik reaktivasi Unit Produksi Oksigen – Air Separation Plant (ASP) saat krisis oksigen medis terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan bahwa pencapaian tersebut sangat baik karena pada tahun 2021 kemarin Indonesia menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat munculnya varian Delta.
"Sejumlah negara juga masih membatasi akses perdagangan mereka untuk mencegah penularan Covid-19. Alhamdulillah di tengah tantangan ini, Petrokimia Gresik masih bisa memberikan kinerja yang memuaskan," kata Dwi dikutip melalui keterangan resmi, Selasa (12/7/2022).
Selain hasil audit laporan keuangan perusahaan meraih predikat wajar tanpa pengecualian, menurut Dwi, realisasi tingkat kesehatan perusahaan cukup memuaskan. Skor kesehatan perusahaan sebesar 81,5 dengan predikat Sehat AA atau lebih tinggi dibandingkan skor RKAP sebesar 76 predikat Sehat A.
Dwi menuturkan, capaian itu bisa diraih karena didukung oleh sejumlah terobosan. Sepanjang tahun 2021, misalnya, inovasi Petrokimia Gresik mampu menciptakan nilai tambah atau value creation riil sebesar Rp 240,68 miliar. Hal tersebut adalah kontribusi dari 82 persen karyawan yang terus mendorong perbaikan kinerja.
Sejumlah inovasi tersebut, kata Dwi, juga telah menarik perhatian dunia melalui empat predikat 3 Stars atau kategori tertinggi dalam ajang konvensi inovasi internasional 26th Asia Pacific Quality Organization (APQO).
"Artinya, karya inovasi Petrokimia Gresik tidak hanya berdampak pada perolehan laba bagi perusahaan, tapi juga menginspirasi dan mampu membawa prestasi hingga level internasional,” tuturnya.
Dwi menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Petrokimia Gresik ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur. Dalam bertugas, Petrokimia Gresik reaktivasi Unit Produksi Oksigen – Air Separation Plant (ASP) saat krisis oksigen medis terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda