Peserta Forum EWG G20 Rampungkan Dua Dokumen Penting Ketenagakerjaan
Sabtu, 23 Juli 2022 - 20:00 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ), Anwar Sanusi, menutup penyelenggaraan Forum G20 Keempat Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (4th Employment Working Group), secara virtual di Jakarta, Jumat (22/7/2022) malam.
Anwar mengatakan di hari ketiga penyusunan draf para Menteri Ketenagakerjaan, peserta forum telah menyelesaikan pembahasan dua Annex. Annex I yaitu dokumen tambahan tentang output yang konkret terkait isu pasar kerja inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas.
Sedangkan Annex II, dokumen tambahan tentang pengembangan SDM yang terampil. Yakni penciptaan lapangan kerja berkelanjutan melalui penguatan peran BLK komunitas (community based vocational training).
"Ini luar biasa, dua dokumen Annex tadi bisa diselesaikan sesuai target yang sudah direncanakan. Pertemuan selama tiga hari menghasilkan draf deklarasi Menteri Ketenagakerjaan dan dokumen-dokumen tambahan. Alhamdulillah bisa kita selesaikan," ujar Anwar.
Selama pembahasan draf deklarasi, Anwar Sanusi mengatakan banyak isu yang didiskusikan, misalnya isu yang ingin ditambahkan indikator-indikator terkait self assessment. Yakni pengukuran secara mandiri policy inisiatif negara G20, untuk memberikan kesempatan yang sama atau terbuka kepada para penyandang disabilitas.
"Indikator yang tadi dibahas akan menjadi referensi dari setiap negara G20 untuk melakukan asesmen. Ini masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki dan mudah-mudahan hingga pertemuan akhir Menteri Ketenagakerjaan, akan menjadi dokumen yang sudah selesai," katanya.
Ditambahkan Anwar, peserta forum G20 telah mencapai kesepakatan dalam penyusunan draf deklarasi. Draf deklarasi tersebut nantinya akan disampaikan kepada seluruh peserta setelah dibacakan Menaker pada Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Anggota G20 di Bali, pada September 2022 mendatang.
"Intinya diskusi selama tiga hari, sangat konstruktif dan mereka saling memberi masukan agar G20 menjadi forum negara-negara G20 dan negara tamu tetap yang selalu diundang, menjadi forum bermanfaat agar ketenagakerjaan kita bisa saling membagi pengalaman, pengetahuan untuk meningkatkan iklim ketenagakerjaan di masing-masing negara," kata Anwar.
Anwar mengatakan di hari ketiga penyusunan draf para Menteri Ketenagakerjaan, peserta forum telah menyelesaikan pembahasan dua Annex. Annex I yaitu dokumen tambahan tentang output yang konkret terkait isu pasar kerja inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas.
Sedangkan Annex II, dokumen tambahan tentang pengembangan SDM yang terampil. Yakni penciptaan lapangan kerja berkelanjutan melalui penguatan peran BLK komunitas (community based vocational training).
"Ini luar biasa, dua dokumen Annex tadi bisa diselesaikan sesuai target yang sudah direncanakan. Pertemuan selama tiga hari menghasilkan draf deklarasi Menteri Ketenagakerjaan dan dokumen-dokumen tambahan. Alhamdulillah bisa kita selesaikan," ujar Anwar.
Selama pembahasan draf deklarasi, Anwar Sanusi mengatakan banyak isu yang didiskusikan, misalnya isu yang ingin ditambahkan indikator-indikator terkait self assessment. Yakni pengukuran secara mandiri policy inisiatif negara G20, untuk memberikan kesempatan yang sama atau terbuka kepada para penyandang disabilitas.
"Indikator yang tadi dibahas akan menjadi referensi dari setiap negara G20 untuk melakukan asesmen. Ini masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki dan mudah-mudahan hingga pertemuan akhir Menteri Ketenagakerjaan, akan menjadi dokumen yang sudah selesai," katanya.
Ditambahkan Anwar, peserta forum G20 telah mencapai kesepakatan dalam penyusunan draf deklarasi. Draf deklarasi tersebut nantinya akan disampaikan kepada seluruh peserta setelah dibacakan Menaker pada Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Anggota G20 di Bali, pada September 2022 mendatang.
"Intinya diskusi selama tiga hari, sangat konstruktif dan mereka saling memberi masukan agar G20 menjadi forum negara-negara G20 dan negara tamu tetap yang selalu diundang, menjadi forum bermanfaat agar ketenagakerjaan kita bisa saling membagi pengalaman, pengetahuan untuk meningkatkan iklim ketenagakerjaan di masing-masing negara," kata Anwar.
(uka)
tulis komentar anda