Penerimaan Negara Bisa Naik-Turun Sangat Tajam, Pemerintah Bersiap-siap

Rabu, 03 Agustus 2022 - 16:50 WIB
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Foto/Dok
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berperan sebagai peredam guncangan atau shock absorber.

Dalam hal ini, menjaga inflasi agar terkendali dengan memastikan harga-harga terutama administered price dan harga energi tidak meningkat secara drastis, juga menjaga daya beli masyarakat, serta menjaga momentum pemulihan ekonomi.

“Berarti APBN harus memberi alokasi subsidi dan kompensasi yang lebih tinggi. Ada peningkatan belanja perlindungan sosial dan subsidi kepada masyarakat. Supaya masyarakat terutama kelompok masyarakat miskin dan rentan bisa terjaga daya belinya. Kita pantau terus dan kita jaga supaya terlaksana dengan baik,” papar Suahasil di Jakarta, dikutip Rabu (3/8/2022).

Sebagai shock absorber, lanjut dia, APBN perlu dijaga keberlangsungan kesehatannya, yaitu melalui konsolidasi dan reformasi fiskal.

“Supaya tahun 2023 APBN bisa memenuhi amanat Undang-Undang 2 Tahun 2020 yaitu dengan defisit di bawah 3%. Ini sedang kami desain,” ungkapnya.





Dalam kesempatan itu, Suahasil juga memaparkan realisasi APBN di semester I/2022 yang mengalami pertumbuhan pendapatan negara mencapai 48,5% sejalan dengan pertumbuhan belanja negara sebesar 6,3%.

“Tumbuhnya sangat tinggi. Namun, kita harus berjaga-jaga karena seperti dalam 2-3 bulan terakhir, dia bisa turun dengan sangat tajam, bisa naik lagi dengan sangat tajam. Ini membuat perencanaan kita harus sangat hati-hati dalam konteks pajak, kepabeanan cukai, dan juga PNBP kita,” tuturnya.

Meski begitu, pemerintah tengah bersiap-siap menghadapi kondisi ekonomi dunia yang masih mengalami guncangan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More