Ditopang Blok Rokan, Produksi Migas Pertamina Capai 965 MBOEPD di Semester I 2022
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 19:44 WIB
JAKARTA - Kinerja operasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai subholding upstream Pertamina terus menunjukkan arah positif. Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita menjelaskan bahwa sinergi dan strategi menjadi kunci dalam keberhasilan subholding upstream Pertamina mencatatkan kinerja unggul paruh pertama tahun ini.
"Selain sinergi dan strategi, banyak faktor yang mendukung atas capaian ini, diantaranya dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021, melakukan kinerja operation excellence serta optimasi biaya di seluruh lapisan," ujar Arya, di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga: Beri Kesempatan Putra-putri Riau, PHR Serap 53 Pekerja Lokal
Berdasarkan laporan perusahaan, pencapaian produksi gas PHE dari Januari - Juni 2022 mencapai 2.592 MMSCFD dan produksi minyak mencapai 518 MBOPD, sehingga untuk pencapaian produksi akumulatif minyak dan gas, subholding upstream Pertamina berhasil mencapai 965 MBOEPD. Hingga Juni 2022, subholding upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 305 sumur dengan total 235 sumur sudah berproduksi serta 55 sedang proses atau on going.
Sedangkan untuk kegiatan work over sampai dengan Juni 2022 telah selesai dilakukan sebanyak 312 kegiatan dan untuk well service telah selesai dilakukan sebanyak 14.285 sumur. Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan tentunya untuk dapat terus berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional, subholding upstream terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan upaya penambahan cadangan melalui pengeboran sumur eksplorasi.
Sampai Juni 2022, subholding upstream telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 8 sumur serta 5 sumur on going. Diharapkan pada akhir tahun secara total subholding upstream akan menyelesaikan sebanyak 29 sumur eksplorasi.
Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan pemeliharaan sumur tersebut tersebut didukung dengan 62 rig pengeboran serta 117 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service. Untuk penambahan cadangan, sampai dengan Semester 1 tahun 2022 ini subholding upstream telah membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 22 MMBOE dan penambahan temuan sumber daya 2C mencapai 92 MMBOE.
"Guna memenuhi seluruh target yang telah disepakati dalam RKAP 2022 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu serta pengunaan anggaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan," tambah Arya.
Tak berhenti di situ, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan capaian masif dan agresif. Terbukti sejak hari pertama alih kelola hingga jelang 1 Tahun dioperasikan Pertamina, pada Juni 2022 WK Rokan telah melakukan pengeboran sebanyak 350 sumur baru, di mana 133 sumur berhasil di bor dalam 5 bulan sepanjang tahun 2021 dan 200 sumur dibor pada tahun 2022 dengan investasi jumlah sumur terbanyak.
Selain kinerja yang optimal, PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan atau member sejak 16 Juni 2022. "PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nation Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environmental, Social, Governance (ESG)," tutur Arya.
"Selain sinergi dan strategi, banyak faktor yang mendukung atas capaian ini, diantaranya dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021, melakukan kinerja operation excellence serta optimasi biaya di seluruh lapisan," ujar Arya, di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga: Beri Kesempatan Putra-putri Riau, PHR Serap 53 Pekerja Lokal
Berdasarkan laporan perusahaan, pencapaian produksi gas PHE dari Januari - Juni 2022 mencapai 2.592 MMSCFD dan produksi minyak mencapai 518 MBOPD, sehingga untuk pencapaian produksi akumulatif minyak dan gas, subholding upstream Pertamina berhasil mencapai 965 MBOEPD. Hingga Juni 2022, subholding upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 305 sumur dengan total 235 sumur sudah berproduksi serta 55 sedang proses atau on going.
Sedangkan untuk kegiatan work over sampai dengan Juni 2022 telah selesai dilakukan sebanyak 312 kegiatan dan untuk well service telah selesai dilakukan sebanyak 14.285 sumur. Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan tentunya untuk dapat terus berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional, subholding upstream terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan upaya penambahan cadangan melalui pengeboran sumur eksplorasi.
Sampai Juni 2022, subholding upstream telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 8 sumur serta 5 sumur on going. Diharapkan pada akhir tahun secara total subholding upstream akan menyelesaikan sebanyak 29 sumur eksplorasi.
Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan pemeliharaan sumur tersebut tersebut didukung dengan 62 rig pengeboran serta 117 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service. Untuk penambahan cadangan, sampai dengan Semester 1 tahun 2022 ini subholding upstream telah membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 22 MMBOE dan penambahan temuan sumber daya 2C mencapai 92 MMBOE.
"Guna memenuhi seluruh target yang telah disepakati dalam RKAP 2022 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu serta pengunaan anggaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan," tambah Arya.
Tak berhenti di situ, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan capaian masif dan agresif. Terbukti sejak hari pertama alih kelola hingga jelang 1 Tahun dioperasikan Pertamina, pada Juni 2022 WK Rokan telah melakukan pengeboran sebanyak 350 sumur baru, di mana 133 sumur berhasil di bor dalam 5 bulan sepanjang tahun 2021 dan 200 sumur dibor pada tahun 2022 dengan investasi jumlah sumur terbanyak.
Selain kinerja yang optimal, PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan atau member sejak 16 Juni 2022. "PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nation Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environmental, Social, Governance (ESG)," tutur Arya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda