SILO Tingkatkan Ekspansi Digital, LPKR Terimbas Positif
Kamis, 11 Agustus 2022 - 14:44 WIB
JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk . (SILO), anak usaha PT LippoKarawaci Tbk. (LPKR) di sektor kesehatan, berkomitmen melakukan digitalisasi untukmeningkatkan pelayanan pasien sekaligus kinerja perseroan. Untuk itu, SILO telahmengintegrasikan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System/HIS) yangmengelola beberapa fungsi penting seperti manajemen pasien, penagihan, layananback officedansistem klinis.
Sistem Informasi Rumah Sakit yang diintegrasikan mencakup tiga sistem utama, yaitu, HOPE yangmengelola informasi pasien dari seluruhchannelSiloam, seperti My Siloam, Call Center, dan webSiloam. Melalui layanan tersebut, pasien dapat membuat janji pertemuan di seluruh fasilitas RSSiloam.
(Baca juga:Pendapatan Naik 18%, Kinerja Siloam Menguat)
Sistem kedua,Electronic Medical Record(EMR), memungkinkan seluruh pasienmemiliki catatan digital. Sistem ini memudahkan kesinambungan perawatan pasien karena rekammedis terdata secara digital.
Adapun sistem ketiga,Electronic Resources Planning(ERP),membuat pengoperasian manajemenback officesecara digital. Aplikasi ini memudahkanotomatisasi operasional sehingga lebih akurat dan efisien. Selain mengandalkan My Siloam, SILOjuga bekerja sama denganplatformlain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter, untukmeningkatkan layanan terhadap pasien.
(Baca juga:Manajemen Baru, Kinerja Siloam Hospitals Makin Kuat)
Dalam publikasi risetnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sendiri menyebutkan bahwa SILOmenargetkan pertumbuhan pemeriksaan kesehatan melalui aplikasi seluler MySiloam untuk terusmeningkat pada tahun 2022.
Pada tahun 2021, pemeriksaan pasien melalui MySiloam melesat546% YoY (year on year), dan sejak awal tahun 2022 akses pasien di MySiloam terus bertumbuh.Seperti diketahui, MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya,baik itu konsultasiofflineatauonlinemelalui aplikasi. Selain itu, pasien dan dokter juga dapatmengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, termasuk penetrasi digital melalui MySiloam, MiraeAsset Sekuritas Indonesia memprediksi SILO akan mampu membukukan pendapatan Rp8,128triliun dan laba bersih Rp511 miliar pada tahun 2022. Hal ini tentu saja berimbas positif terhadapLPKR sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9%.
(Baca juga:Ade Armando Dirawat di Rumah Sakit Siloam)
CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan LPKR melalui SILOberkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Untuk itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya menyediakan layanantelehealthyangterhubung dengan 1.000 dokter melalui aplikasi MySiloam.
“Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perludikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dankebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkanekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhanhealthcaredi Indonesia, dan tentunyaberkomitmen untuk terus bertumbuh,” tegasnya.
Sistem Informasi Rumah Sakit yang diintegrasikan mencakup tiga sistem utama, yaitu, HOPE yangmengelola informasi pasien dari seluruhchannelSiloam, seperti My Siloam, Call Center, dan webSiloam. Melalui layanan tersebut, pasien dapat membuat janji pertemuan di seluruh fasilitas RSSiloam.
(Baca juga:Pendapatan Naik 18%, Kinerja Siloam Menguat)
Sistem kedua,Electronic Medical Record(EMR), memungkinkan seluruh pasienmemiliki catatan digital. Sistem ini memudahkan kesinambungan perawatan pasien karena rekammedis terdata secara digital.
Adapun sistem ketiga,Electronic Resources Planning(ERP),membuat pengoperasian manajemenback officesecara digital. Aplikasi ini memudahkanotomatisasi operasional sehingga lebih akurat dan efisien. Selain mengandalkan My Siloam, SILOjuga bekerja sama denganplatformlain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter, untukmeningkatkan layanan terhadap pasien.
(Baca juga:Manajemen Baru, Kinerja Siloam Hospitals Makin Kuat)
Dalam publikasi risetnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sendiri menyebutkan bahwa SILOmenargetkan pertumbuhan pemeriksaan kesehatan melalui aplikasi seluler MySiloam untuk terusmeningkat pada tahun 2022.
Pada tahun 2021, pemeriksaan pasien melalui MySiloam melesat546% YoY (year on year), dan sejak awal tahun 2022 akses pasien di MySiloam terus bertumbuh.Seperti diketahui, MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya,baik itu konsultasiofflineatauonlinemelalui aplikasi. Selain itu, pasien dan dokter juga dapatmengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, termasuk penetrasi digital melalui MySiloam, MiraeAsset Sekuritas Indonesia memprediksi SILO akan mampu membukukan pendapatan Rp8,128triliun dan laba bersih Rp511 miliar pada tahun 2022. Hal ini tentu saja berimbas positif terhadapLPKR sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9%.
(Baca juga:Ade Armando Dirawat di Rumah Sakit Siloam)
CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan LPKR melalui SILOberkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Untuk itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya menyediakan layanantelehealthyangterhubung dengan 1.000 dokter melalui aplikasi MySiloam.
“Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perludikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dankebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkanekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhanhealthcaredi Indonesia, dan tentunyaberkomitmen untuk terus bertumbuh,” tegasnya.
(dar)
tulis komentar anda