Pengukuran Laju Pertumbuhan Kerbau untuk Mendukung 'Sikomandan'
Selasa, 30 Juni 2020 - 10:55 WIB
"Pengukuran lingkar dada dilakukan dengan melingkarkan pita ukur pada badan," ucap Ketut.
Sebagai informasi, cara mengukur lingkar dada harus menggunakan teknik pengukuran yang baik. Perlu langkah-langkah yang diperhatikan seperti menyiapkan pita ukur dengan panjang minimal 200 cm, lalu menyiapkan buku data untuk mencatat hasil pengukuran lingkar dada.
Kemudian, pengukuran lingkar dada harus dilakukan simultan setelah ternak ditimbang. Setelah itu, harus dipastikan ternak dalam keadaaan tenang dan berdiri dengan posisi yang tegak. Lalu, catat angka lingkar dada yang terukur pada pita ukur kedalam buku data.
Sedangkan untuk mengukur tinggi panggul, jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan puncak gumba atau di belakang punuk. Caranya, siapkan mistar ukur berbentuk L dan siapkan ternak yang akan diukur. Lalu siapkan buku untuk pengisian data, kemudian tempatkan ternak pada posisi yang rata dan pastikan ternak berdiri tegak secara alami.
Setelah itu, ukur ternak dengan menempatkan mistar ukur tegak lurus dan pastikan bagian horizontal dari mistar persis berada di atas gumba dan catat hasil pengukuran pada buku data yang telah disiapkan.
Sementara itu, untuk mengukur tinggi pinggul caranya dengan menempatkan ternak pada posisi yang rata dan pastikan ternak berdiri tegak secara alami. Kemudian ukur ternak dengan menempatkan mistar, ukur tegak lurus dan pastikan bagian horizontal dari mistar persis berada di atas pinggul. Lalu catat hasil pengukuran pada buku data yang telah disiapkan.
Kemudian untuk mengukur Panjang Badan dengan mengukur panjang dari titik bahu ke tulang duduk. Caranya siapkan alat berupa mistar ukur berbentuk lurus, tempatkan ternak sapi pada posisi/tempat yang rata dan pastikan ternak berdiri tegak secara alami, ukur ternak dengan menempatkan mistar ukur pada bagian titik bahu sampai pada tulang duduk, dan catatan hasil pengukuran pada form isian yang telah disiapkan reproduksi berat.
“Penimbangan dan pengukuran secara rutin harus terus dilakukan, agar dapat mengetahui laju pertumbuhan ternak kerbau secara terus menerus,” tutur Ketut.
Lebih lanjut, ia berharap dengan mengetahui cara pengukuran berat badan dan pengukuran tubuh, peternak dapat mengetahui laju pertubuhan dan mengetahui perkembangan ternaknya. Sehingga harapannya dapat dimonitor dampak dari satu intervensi teknologi atau perbaikan manajemen.
Sebagai informasi, cara mengukur lingkar dada harus menggunakan teknik pengukuran yang baik. Perlu langkah-langkah yang diperhatikan seperti menyiapkan pita ukur dengan panjang minimal 200 cm, lalu menyiapkan buku data untuk mencatat hasil pengukuran lingkar dada.
Kemudian, pengukuran lingkar dada harus dilakukan simultan setelah ternak ditimbang. Setelah itu, harus dipastikan ternak dalam keadaaan tenang dan berdiri dengan posisi yang tegak. Lalu, catat angka lingkar dada yang terukur pada pita ukur kedalam buku data.
Sedangkan untuk mengukur tinggi panggul, jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan puncak gumba atau di belakang punuk. Caranya, siapkan mistar ukur berbentuk L dan siapkan ternak yang akan diukur. Lalu siapkan buku untuk pengisian data, kemudian tempatkan ternak pada posisi yang rata dan pastikan ternak berdiri tegak secara alami.
Setelah itu, ukur ternak dengan menempatkan mistar ukur tegak lurus dan pastikan bagian horizontal dari mistar persis berada di atas gumba dan catat hasil pengukuran pada buku data yang telah disiapkan.
Sementara itu, untuk mengukur tinggi pinggul caranya dengan menempatkan ternak pada posisi yang rata dan pastikan ternak berdiri tegak secara alami. Kemudian ukur ternak dengan menempatkan mistar, ukur tegak lurus dan pastikan bagian horizontal dari mistar persis berada di atas pinggul. Lalu catat hasil pengukuran pada buku data yang telah disiapkan.
Kemudian untuk mengukur Panjang Badan dengan mengukur panjang dari titik bahu ke tulang duduk. Caranya siapkan alat berupa mistar ukur berbentuk lurus, tempatkan ternak sapi pada posisi/tempat yang rata dan pastikan ternak berdiri tegak secara alami, ukur ternak dengan menempatkan mistar ukur pada bagian titik bahu sampai pada tulang duduk, dan catatan hasil pengukuran pada form isian yang telah disiapkan reproduksi berat.
“Penimbangan dan pengukuran secara rutin harus terus dilakukan, agar dapat mengetahui laju pertumbuhan ternak kerbau secara terus menerus,” tutur Ketut.
Lebih lanjut, ia berharap dengan mengetahui cara pengukuran berat badan dan pengukuran tubuh, peternak dapat mengetahui laju pertubuhan dan mengetahui perkembangan ternaknya. Sehingga harapannya dapat dimonitor dampak dari satu intervensi teknologi atau perbaikan manajemen.
(ars)
tulis komentar anda