Bisakah Eropa Hidup Tanpa Minyak dan Gas Rusia? Ini Fakta-faktanya

Selasa, 16 Agustus 2022 - 22:41 WIB
Polandia, Bulgaria, dan Finlandia termasuk di antara yang menolak untuk melakukannya dan sebagai akibatnya Rusia memutus pasokan mereka. Sedangkan beberapa perusahaan energi Eropa membayar gas melalui rekening bank Rusia, yang mengubah euro menjadi rubel. Mereka menegaskan bahwa transaksi pembayaran itu sejalan dengan sanksi.

Akankah Eropa Kekurangan Minyak?

UE telah setuju untuk melarang semua impor minyak Rusia yang masuk melalui laut. Namun larangan itu memungkinkan minyak Rusia untuk terus diimpor melalui pipa. Para pemimpin Uni Eropa mengatakan ini adalah "tindakan sementara" karena negara-negara seperti Hongaria dan Slovakia sangat bergantung pada minyak Rusia.

AS sendiri telah menyatakan larangan total impor minyak mentah Rusia. Sedangkan Inggris baru akan menghapus impor minyak Rusia pada akhir tahun.

Banyak negara Eropa harus mengguras stok minyak mereka seiring larangan tersebut. Lithuania dan Finlandia mendapat sekitar 80% minyak mereka dari Rusia pada November tahun lalu, seperti diungkapkan data terbaru.

Meski begitu beberapa negara-negara UE dapat membeli minyak dari produsen lain. IEA -klub negara pengimpor minyak- telah merilis minyak mentah senilai 120 juta barel dari stok mereka.

Presiden AS Joe Biden memerintahkan pelepasan minyak besar-besaran dari cadangan Amerika. "Negara-negara seperti Arab Saudi mungkin mulai memasukkan lebih banyak minyak ke pasar dunia di akhir tahun, dan mungkin ada lebih banyak pasokan dari AS," kata Kate Dourian.

Akankah Sanksi Barat dan Sekutunya Berhasil?

Dibantu oleh melonjaknya harga energi, Rusia menerima sekitar 400 miliar euro (atau setara USD430 miliar) selama setahun terakhir dari ekspor minyak dan gas ke Eropa.

UE mengatakan, sanksi terbarunya dapat memangkas jumlah minyak yang dibelinya dari Rusia sebesar 90%. Namun, ini akan memakan waktu beberapa bulan untuk mulai berlaku secara penuh, dan bahkan kemudian Rusia akan dapat menjual minyak di tempat lain di seluruh dunia.

"Negara-negara di Asia mungkin membeli hingga satu juta barel per hari lebih banyak minyak mentah dari Rusia daripada yang mereka ambil sekarang," kata Kepala ekonom di perusahaan data energi Argus Media, David Fyfe.

"Sebagai hasil dari semua sanksi yang diumumkan sejauh ini, Rusia mungkin kehilangan antara sepertiga dan setengah dari total pendapatan minyaknya, tetapi tidak semuanya," lanjut David Fyfe.

Lonjakan Tagihan

Konsumen menghadapi kenaikan tagihan energi dan bahan bakar ketika sanksi terhadap energi Rusia dimulai. Harga kemungkinan akan meningkat lebih jauh jika ekspor gas Rusia ke Eropa dibatasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More