Jokowi Yakin Bisa Kembalikan Inflasi di Bawah Angka 3%
Kamis, 18 Agustus 2022 - 11:05 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan bahwa kondisi dunia saat ini sangat sulit dan tidak normal. Inflasi pun menjadi momok bagi seluruh negara di dunia.
"Coba lihat sekarang, inflasi kita tadi disampaikan Pak Gubernur BI di angka 4,94%. Lihat negara-negara lain, tinggi banget sudah, ada yang di atas 5%, ada yang sudah di angka 79%, Uni Eropa sudah 8,9%, AS 9,1% turun menjadi 8,5%. Inflasi momok semua negara tapi saya meyakini kalau kerja sama yang tadi saya sampaikan, provinsi, kabupaten/kota, gubernur hingga wali kota, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) semuanya kerja sama, rampung, selesai," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis(18/8/2022).
Bahkan, Jokowi yakin bisa mengembalikan inflasi di bawah angka 3% jika kerja sama ini terwujud dengan baik. "Kita bisa atasi, barangnya juga ada kok. Keluhan lapangan yang saya dengar juga harga tiket pesawat telah tinggi, udah langsung saya reaksi, Pak Menteri Perhubungan saya perintahkan segera diselesaikan, Menteri BUMN juga saya sampaikan segera tambah pesawat Garuda Indonesia agar harga bisa kembali normal meskipun ini tidak mudah karena harga Avtur internasional juga tinggi," tegas Jokowi.
Dia menekankan, sekali lagi, dunia sedang berada dalam keadaan yang tidak normal. Sehingga, semua pihak tidak bisa bekerja standar sesuai rutinitas. Sisi makro dan mikro harus ditelaah secara detail, baik angka dan datanya.
"Provinsi harus tahu, posisi inflasi di angka berapa? Nanti saya tanya ke daerah jangan sampai gelagapan gak ngerti posisi inflasi provinsinya di angka berapa. Mana yang tinggi, mana yang normal, mana yang dalam posisi rendah, dilihat. Ini lima provinsi yang inflasinya di atas 5%, salah satunya Provinsi Jambi, hati-hati sudah berada di angka 8,55%, Sumatra Barat di 8,01%. Bangka Belitung 7,77%, Riau di angka 7,04%, Aceh di angka 6,97%. Tolong ini dilihat secara detail penyebabnya apa," ungkap Jokowi.
Baca Juga
"Coba lihat sekarang, inflasi kita tadi disampaikan Pak Gubernur BI di angka 4,94%. Lihat negara-negara lain, tinggi banget sudah, ada yang di atas 5%, ada yang sudah di angka 79%, Uni Eropa sudah 8,9%, AS 9,1% turun menjadi 8,5%. Inflasi momok semua negara tapi saya meyakini kalau kerja sama yang tadi saya sampaikan, provinsi, kabupaten/kota, gubernur hingga wali kota, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) semuanya kerja sama, rampung, selesai," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis(18/8/2022).
Bahkan, Jokowi yakin bisa mengembalikan inflasi di bawah angka 3% jika kerja sama ini terwujud dengan baik. "Kita bisa atasi, barangnya juga ada kok. Keluhan lapangan yang saya dengar juga harga tiket pesawat telah tinggi, udah langsung saya reaksi, Pak Menteri Perhubungan saya perintahkan segera diselesaikan, Menteri BUMN juga saya sampaikan segera tambah pesawat Garuda Indonesia agar harga bisa kembali normal meskipun ini tidak mudah karena harga Avtur internasional juga tinggi," tegas Jokowi.
Dia menekankan, sekali lagi, dunia sedang berada dalam keadaan yang tidak normal. Sehingga, semua pihak tidak bisa bekerja standar sesuai rutinitas. Sisi makro dan mikro harus ditelaah secara detail, baik angka dan datanya.
"Provinsi harus tahu, posisi inflasi di angka berapa? Nanti saya tanya ke daerah jangan sampai gelagapan gak ngerti posisi inflasi provinsinya di angka berapa. Mana yang tinggi, mana yang normal, mana yang dalam posisi rendah, dilihat. Ini lima provinsi yang inflasinya di atas 5%, salah satunya Provinsi Jambi, hati-hati sudah berada di angka 8,55%, Sumatra Barat di 8,01%. Bangka Belitung 7,77%, Riau di angka 7,04%, Aceh di angka 6,97%. Tolong ini dilihat secara detail penyebabnya apa," ungkap Jokowi.
(uka)
tulis komentar anda