Saat Teknologi Token Masuk ke Bisnis Real Estate

Jum'at, 02 September 2022 - 18:54 WIB
Teknologi blockchain akan mengefisiensikan bisnis properti. Foto/Ist
JAKARTA - Sektor real estate adalah salah satu sektor primer di Indonesia dengan GDP hingga Rp468 triliun, yang bahkan walaupun terdampak pandemi dua tahun terakhir, masih tetap tumbuh sejak tahun 2010. Namun berbagai riset menyatakan 61% masyarakat di Indonesia, terutama di rentang umur 25-35 tahun, tidak memiliki rumah.



Tanpa pinjaman dari bank, sangat sedikit masyarakat kita yang dapat memiliki rumah. Berbagai kendala dalam hal kepemilikan aset rumah dan real estate lainnya menjadi landasan dikembangkannya proyek Realestate Ecosystem Token (RET).



RET adalah sebuah proyek blockchain dengan visi besar untuk mendemokratisasikan kebutuhan dan investasi real estate. Menggunakan teknologi berbasis blockchain, RET menghadirkan solusi modern transaksi real estate yang tidak hanya hemat biaya, namun juga meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, keamanan, dan juga likuiditas.

"Industri real estate Indonesia sudah beroperasi menggunakan struktur yang relatif sama selama puluhan tahun, dan kami melihat perlunya efisiensi terutama dalam pengelolaan dan jual beli aset. Kami melihat melalui proyek RET, berbagai permasalahan dalam kepemilikan usaha dapat diatasi, ” kata Goan, Tim retail strategic ecosystem Token RET, dikutip Jumat (2/9/2022).

Hingga saat ini, proyek RET sudah mendapatkan berbagai dukungan dari berbagai perusahaan real estate terkemuka, serta organisasi-organisasi berpengaruh dalam sektor real estate. RET akan menjadi token pertama dari Indonesia yang menghadirkan solusi modern transaksi real estate yang tidak hanya hemat biaya, namun juga meningkatkan efisiensi, keamanan dan juga likuiditas.

Selain itu, pada sektor F&B dan hospitality, token RET dapat mengakomodasi pengimplementasian teknologi blockchain ke dalam ekosistem bisnis sebagai jaminan kepemilikan aset nyata yang terintegrasi dengan aset digital dalam hal jual-beli, membuat bisnis menjadi lebih efisien dan sistematis, dan manfaat berbagai keuntungan dan program promosi lainnya dari proses implementasi RET.



“Dalam pengembangan bisnisnya, para pengusaha F&B, terutama yang memiliki skala kecil, mengalami berbagai permasalahan. Mulai dari modal yang terbatas, skema franchise yang tidak mudah diterapkan. Melalui implementasi blockchain dalam RET, pengusaha akan dimudahkan dalam dalam mengembangkan implementasi teknologi blokchain kedalam pengembangan bisnisnya," pungkas Goan.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More