BLT BBM Dinilai Mampu Ringankan Beban Masyarakat Terdampak
Senin, 12 September 2022 - 19:28 WIB
JAKARTA - Pemerintah tengah gencar menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak atau BLT BBM kepada masyarakat. Bantuan tersebut dinilai mampu mengurangi beban ekonomi rakyat yang terdampak kebijakan penyesuaian harga BBM .
Analis Utama Ekonomi Politik LAB 45, Reyhan Noor, menyatakan bahwa penyaluran BLT BBM sangat efektif untuk meringankan beban rakyat. Skema pemberiaan subsidi selama ini cenderung kurang efektif karena siapa pun dapat membeli BBM bersubsidi tanpa harus melakukan verifikasi data terlebih dahulu.
"Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, BLT memang lebih efektif karena sasaran penerima lebih jelas. Pemerintah memiliki basis data untuk memberikan BLT, meskipun tingkat akurasi data masih perlu menjadi perhatian," ujarnya dikutip Senin (12/9/2022).
Bukan hanya berhenti di sana, namun Reyhan Noor juga mengimbau pemerintah untuk bisa mengawasi harga pangan beserta ketersediaan bahan yang terdistribusi di masyarakat. Apabila barang tidak tersedia maka harga akan cenderung naik.
Maka tak heran, kombinasi antara menjaga ketersediaan barang pokok dan BBM merupakan kunci yang sangat penting untuk menyukseskan kebijakan pemerintah ini.
Beberapa konsolidasi juga harus sesegera mungkin dilakukan, yakni di antaranya dengan membahas penyesuaian upah minimum dengan pengusaha. Penyesuaian upah minimum akan sangat berguna bagi masyarakat, khususnya demi bisa mempertahankan daya beli mereka.
"Secara khusus, kebijakan BLT juga perlu disesuaikan untuk masyarakat tidak mampu untuk tahun depan. Penyesuaian dapat dilakukan, baik melalui penambahan nominal maupun jumlah penerima," pungkasnya.
Target penerima BLT BBM diperkirakan oleh pemerintah, setidaknya ada sekitar 20,6 juta masyarakat kelas bawah ditambah dengan sekitar 16 juta pekerja. Selain itu, alih subsidi BBM dapat dimanfaatkan untuk sektor lain.
Analis Utama Ekonomi Politik LAB 45, Reyhan Noor, menyatakan bahwa penyaluran BLT BBM sangat efektif untuk meringankan beban rakyat. Skema pemberiaan subsidi selama ini cenderung kurang efektif karena siapa pun dapat membeli BBM bersubsidi tanpa harus melakukan verifikasi data terlebih dahulu.
"Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, BLT memang lebih efektif karena sasaran penerima lebih jelas. Pemerintah memiliki basis data untuk memberikan BLT, meskipun tingkat akurasi data masih perlu menjadi perhatian," ujarnya dikutip Senin (12/9/2022).
Bukan hanya berhenti di sana, namun Reyhan Noor juga mengimbau pemerintah untuk bisa mengawasi harga pangan beserta ketersediaan bahan yang terdistribusi di masyarakat. Apabila barang tidak tersedia maka harga akan cenderung naik.
Maka tak heran, kombinasi antara menjaga ketersediaan barang pokok dan BBM merupakan kunci yang sangat penting untuk menyukseskan kebijakan pemerintah ini.
Beberapa konsolidasi juga harus sesegera mungkin dilakukan, yakni di antaranya dengan membahas penyesuaian upah minimum dengan pengusaha. Penyesuaian upah minimum akan sangat berguna bagi masyarakat, khususnya demi bisa mempertahankan daya beli mereka.
"Secara khusus, kebijakan BLT juga perlu disesuaikan untuk masyarakat tidak mampu untuk tahun depan. Penyesuaian dapat dilakukan, baik melalui penambahan nominal maupun jumlah penerima," pungkasnya.
Target penerima BLT BBM diperkirakan oleh pemerintah, setidaknya ada sekitar 20,6 juta masyarakat kelas bawah ditambah dengan sekitar 16 juta pekerja. Selain itu, alih subsidi BBM dapat dimanfaatkan untuk sektor lain.
tulis komentar anda