Pasca-Pandemi Pasokan Apartemen di 3 Kota di Australia Menyentuh Level Terendah
Selasa, 13 September 2022 - 13:27 WIB
JAKARTA - Crown Group, salah satu perusahaan pengembang Australia, akan menghadirkan kawasan hunian campuran low and high-rise di Waterloo, Australia. Dirancang oleh Koichi Takada & Associates, Silvester Fuller dan Kengo Kuma, Mastery by Crown Group akan terdiri dari tiga bangunan residensial mewah dan dua hotel butik yang dihubungkan oleh kampung ritel bertemakan Jepang dengan 27 outlet.
Dengan area seluas 1,6 hektare, Mastery by Crown Group senilai Rp5 triliun ini menampilkan tiga hunian dengan nama tematis Jepang untuk masing-masing bangunan, yaitu: CHIBA, DAIWA dan EBISU.
EBISU, bangunan pertama yang akan selesai pada Q2 2024, dinamakan menurut mitologi Jepang Shichi-fuku-jin (Tujuh Dewa Keberuntungan). Dewa pelindung para nelayan dan pedagang, mengacu pada kawasan ritel yang akan menghubungkan semua bangunan di lantai dasar.
Bangunan delapan lantai ini akan menyediakan 93 unit apartemen dan para penghuninya dapat menikmati taman zen di lantai dasar yang terinspirasi oleh budaya Jepang dengan kolam reflektif dan taman lanskap di puncak gedung dengan fasilitas BBQ.
“Ini akan menjadi tolok ukur baru dalam hunian apartemen premium di Australia. Ini akan menjadi yang pertama di Australia,” kata Iwan Sunito, Komisaris Crown Group, dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).
Mastery by Crown Group telah berhasil menarik perhatian pembeli dari Indonesia dengan nilai transaksi penjualan hingga detik ini yang mencapai Rp106 miliar, sementara untuk EBISU sendiri mencatat nilai transaksi penjualan sebesar Rp29 miliar. Iwan Sunito juga mengungkapkan proses pengerjaan yang sedang dilakukan saat ini atas Mastery by Crown Group.
“Konstruksi berjalan lancar dengan infrastruktur jalan yang telah selesai akhir Agustus 2022. Kami harus mengejar kekurangan pasokan yang terjadi selama dua tahun terakhir yang menyebabkan krisis pasokan di Sydney,” tambah Iwan, kata pengusaha kelahiran Surabaya ini.
Menurut laporan enam bulanan terbaru dari Charter Keck Cramer, menunjukkan hingga bulan Juni tahun ini terjadi penurunan jumlah pembangunan apartemen untuk dijual di Sydney, Brisbane, dan Melbourne hingga ke level terendah selama setidaknya sepuluh tahun, yang menggambarkan kurangnya pasokan ketika permintaan meningkat lagi.
Baca Juga
Dengan area seluas 1,6 hektare, Mastery by Crown Group senilai Rp5 triliun ini menampilkan tiga hunian dengan nama tematis Jepang untuk masing-masing bangunan, yaitu: CHIBA, DAIWA dan EBISU.
EBISU, bangunan pertama yang akan selesai pada Q2 2024, dinamakan menurut mitologi Jepang Shichi-fuku-jin (Tujuh Dewa Keberuntungan). Dewa pelindung para nelayan dan pedagang, mengacu pada kawasan ritel yang akan menghubungkan semua bangunan di lantai dasar.
Bangunan delapan lantai ini akan menyediakan 93 unit apartemen dan para penghuninya dapat menikmati taman zen di lantai dasar yang terinspirasi oleh budaya Jepang dengan kolam reflektif dan taman lanskap di puncak gedung dengan fasilitas BBQ.
“Ini akan menjadi tolok ukur baru dalam hunian apartemen premium di Australia. Ini akan menjadi yang pertama di Australia,” kata Iwan Sunito, Komisaris Crown Group, dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).
Mastery by Crown Group telah berhasil menarik perhatian pembeli dari Indonesia dengan nilai transaksi penjualan hingga detik ini yang mencapai Rp106 miliar, sementara untuk EBISU sendiri mencatat nilai transaksi penjualan sebesar Rp29 miliar. Iwan Sunito juga mengungkapkan proses pengerjaan yang sedang dilakukan saat ini atas Mastery by Crown Group.
“Konstruksi berjalan lancar dengan infrastruktur jalan yang telah selesai akhir Agustus 2022. Kami harus mengejar kekurangan pasokan yang terjadi selama dua tahun terakhir yang menyebabkan krisis pasokan di Sydney,” tambah Iwan, kata pengusaha kelahiran Surabaya ini.
Menurut laporan enam bulanan terbaru dari Charter Keck Cramer, menunjukkan hingga bulan Juni tahun ini terjadi penurunan jumlah pembangunan apartemen untuk dijual di Sydney, Brisbane, dan Melbourne hingga ke level terendah selama setidaknya sepuluh tahun, yang menggambarkan kurangnya pasokan ketika permintaan meningkat lagi.
tulis komentar anda