Menko Airlangga Sebut Digitalisasi Kunci Membuka Potensi Indonesia
Senin, 19 September 2022 - 22:04 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menilai, digitalisasi telah memicu perubahan global, sehingga ekonomi dunia diatur menjadi lebih terhubung, lebih cerdas dan lebih efisien.
“Dalam mempercepat transformasi, digitalisasi adalah kunci untuk membuka potensi kita dalam daya saing global dan pembangunan jangka panjang, memberdayakan masyarakat dan bisnis untuk meraih peluang pasar baru, terutama untuk pemulihan pascapandemi,” kata Airlangga dalam pidatonya di hadapan semua peserta Unleash Digital Huawei Connect 2022, Bangkok yang berasal dari kawasan Asia-Pasifik, Senin (19/9/2022).
Dalam dua tahun, lanjutnya lebih dari 600 juta pengguna e-commerce memasuki pasar online. Pada tahun 2021, penjualan e-commerce ritel berjumlah sekitar USD 4,9 triliun di seluruh dunia, dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 50persen, dan mencapai sekitar USD 7,4 triliun pada tahun 2025.
“Pasar untuk layanan online berkembang pesat dengan pertumbuhan platform digital yang lebih tinggi. Ukuran pasar telah meningkat hampir 50 persen sejak awal pandemi Covid-19 dan total pendapatan dunia dari layanan ini mencapai USD 466 juta pada akhir tahun 2021,” ujarnya.
Dia pun menyebutkan, di tingkat regional, ASEAN merupakan pasar digital terbesar ke tiga di Asia dan ke-5 di dunia. “Pada tahun 2030 nanti, ekonomi digiital ASEAN diperkirakan mencapai USD 1 triliun (GMV) dengan berlanjutnya perubahan perilaku konsumen dan pedagang, serta kepercayaan investor yang kuat,” tegasnya.
Ia mengatakan, tahun lalu, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 70 miliar. Angka itu juga diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi USD 146 miliar pada tahun 2025.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia juga telah menyusun Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 sebagai panduan strategis untuk mendorong proses transformasi digital bangsa. Isinya yakni 100 inisiatif utama untuk mempercepat realisasi infrastruktur digital, pemerintah, ekonomi, dan masyarakat, di 10 sektor prioritas.
“Saat ini, kami sedang mengembangkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional untuk mendorong kolaborasi dan membangun sinergi di antara semua pemangku kepentingan terkait, memastikan fondasi ekonomi digital Indonesia diprioritaskan, memaksimalkan upaya lompatan, dan memastikan inklusivitas dan keberlanjutan,” jelasnya.
“Dalam mempercepat transformasi, digitalisasi adalah kunci untuk membuka potensi kita dalam daya saing global dan pembangunan jangka panjang, memberdayakan masyarakat dan bisnis untuk meraih peluang pasar baru, terutama untuk pemulihan pascapandemi,” kata Airlangga dalam pidatonya di hadapan semua peserta Unleash Digital Huawei Connect 2022, Bangkok yang berasal dari kawasan Asia-Pasifik, Senin (19/9/2022).
Baca Juga
Dalam dua tahun, lanjutnya lebih dari 600 juta pengguna e-commerce memasuki pasar online. Pada tahun 2021, penjualan e-commerce ritel berjumlah sekitar USD 4,9 triliun di seluruh dunia, dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 50persen, dan mencapai sekitar USD 7,4 triliun pada tahun 2025.
“Pasar untuk layanan online berkembang pesat dengan pertumbuhan platform digital yang lebih tinggi. Ukuran pasar telah meningkat hampir 50 persen sejak awal pandemi Covid-19 dan total pendapatan dunia dari layanan ini mencapai USD 466 juta pada akhir tahun 2021,” ujarnya.
Dia pun menyebutkan, di tingkat regional, ASEAN merupakan pasar digital terbesar ke tiga di Asia dan ke-5 di dunia. “Pada tahun 2030 nanti, ekonomi digiital ASEAN diperkirakan mencapai USD 1 triliun (GMV) dengan berlanjutnya perubahan perilaku konsumen dan pedagang, serta kepercayaan investor yang kuat,” tegasnya.
Ia mengatakan, tahun lalu, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 70 miliar. Angka itu juga diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi USD 146 miliar pada tahun 2025.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia juga telah menyusun Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 sebagai panduan strategis untuk mendorong proses transformasi digital bangsa. Isinya yakni 100 inisiatif utama untuk mempercepat realisasi infrastruktur digital, pemerintah, ekonomi, dan masyarakat, di 10 sektor prioritas.
“Saat ini, kami sedang mengembangkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional untuk mendorong kolaborasi dan membangun sinergi di antara semua pemangku kepentingan terkait, memastikan fondasi ekonomi digital Indonesia diprioritaskan, memaksimalkan upaya lompatan, dan memastikan inklusivitas dan keberlanjutan,” jelasnya.
tulis komentar anda