Mendorong Diversifikasi Pangan, Intip Beragam Manfaat Ubi Jalar

Selasa, 20 September 2022 - 13:55 WIB
Ubi jalar memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Sayangnya, konsumsi salah satu panganan lokal yang telah lama dikenal masyarakat itu belakangan ini menurun, bahkan kurang diminati generasi muda. Foto/Dok
JAKARTA - Ubi jalar memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Sayangnya, konsumsi salah satu panganan lokal yang telah lama dikenal masyarakat itu belakangan ini menurun, bahkan kurang diminati generasi muda.



Peneliti Ahli Utama Organisasi Riset (OR) Pangan dan Pertanian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erliana Ginting mengatakan, dari sisi gizi, terutama karbohidrat dan energi, ubi jalar tidak kalah jika dibandingkan dengan pangan sumber karbohidrat lainnya, seperti beras, jagung, dan terigu.



“Umbi memiliki peran yang sangat strategis karena dapat berfungsi sebagai sumber karbohidrat sekaligus substitusi sebagian terigu. Namun tingkat konsumsi aneka umbi, termasuk singkong, ubi jalar, ubi kayu, cenderung menurun belakangan ini,” kata Erliana belum lama ini dikutip Senin (19/9/2022).

Karbohidrat yang terkandung dalam ubi jalar memiliki indeks glikemik rendah hingga sedang dalam menaikkan kadar gula darah dalam tubuh. “Sehingga baik untuk pencegahan dan terapi bagi penderita diabetes maupun obesitas,” tuturnya.

Selain karbohidrat, ubi jalar mengandung vitamin seperti vitamin A, C, dan E, serta mineral yang memadai bagi kebaikan tubuh, juga mengandung fenol yang bermanfaat sebagai antioksidan dan serat pangan yang dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Kadar nutrisi ini berbeda jumlahnya di tiap jenis ubi jalar.

“Ubi jalar memang sangat baik untuk kesehatan dalam kaitannya untuk serat pangan dan pati resistennya karena dapat berfungsi sebagai prebiotik dan dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah,” imbuhnya.

Dia mengatakan, sayangnya pengolahan ubi jalar menjadi produk olahan masih banyak dalam bentuk makanan tradisional, sehingga kurang diminati generasi muda. “Oleh karena itu citra produknya sering dianggap rendah atau inferior. Apalagi sering disebut dengan telo, sehingga kurang menarik apalagi bagi generasi muda,” ungkapnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More