IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah Dipicu Kebijakan The Fed
Kamis, 22 September 2022 - 07:40 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi melemah pada sepanjang perdagangan. Hal ini juga sebagai imbas kekhawatiran The Fed akan menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sampai 125 bps hingga akhir tahun. Adapun indeks saham akan berada di rentang 7.106 - 7.217.
Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) sekaligus analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, jika The Fed berlanjut menaikkan FFR hingga 4,6% di tahun 2023 bakal terjadi aksi jual di Wall Street dan sentimen negatif bagi bursa Indonesia.
"Jika dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar 0,29% serta jatuhnya harga beberapa komoditas ditengah perkiraan akan kembali jatuhnya nilai tukar Rupiah di level Rp15.000 berpeluang menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini," jelas Edwin dalam keterangan resminya, Kamis (22/9/2022).
Sentimen lainnya juga sambil menunggu respons Bank Indonesia apakah akan kembali menaikkan 7DRR sebesar 25 bps.
Sebelumnya, Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar.
Dilansir Bloomberg, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 20-21 September 2022 memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3%–3,25%.
Dengan keputusan ini, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 75 basis pada pertemuan ketiga berturut-turut, sekaligus merupakan langkah pengetatan paling agresif sejak Paul Volcker memimpin The Fed pada awal 1980-an.
Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) sekaligus analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, jika The Fed berlanjut menaikkan FFR hingga 4,6% di tahun 2023 bakal terjadi aksi jual di Wall Street dan sentimen negatif bagi bursa Indonesia.
"Jika dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar 0,29% serta jatuhnya harga beberapa komoditas ditengah perkiraan akan kembali jatuhnya nilai tukar Rupiah di level Rp15.000 berpeluang menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini," jelas Edwin dalam keterangan resminya, Kamis (22/9/2022).
Sentimen lainnya juga sambil menunggu respons Bank Indonesia apakah akan kembali menaikkan 7DRR sebesar 25 bps.
Sebelumnya, Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar.
Dilansir Bloomberg, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 20-21 September 2022 memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3%–3,25%.
Dengan keputusan ini, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 75 basis pada pertemuan ketiga berturut-turut, sekaligus merupakan langkah pengetatan paling agresif sejak Paul Volcker memimpin The Fed pada awal 1980-an.
tulis komentar anda