SPBU Vivo Jual BBM RON 90 Rp12.600, Pengamat: Harga Keekonomian Pertalite Ketinggian
Senin, 24 Oktober 2022 - 10:05 WIB
JAKARTA - PT Vivo Energy Indonesia yang mengelola SPBU Vivo diketahui telah menjual produk BBM berkadar oktan (RON) 90 atau setara BBM Pertalite . Menurut Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi bahwa produk itu dijual lebih murah dari harga keekonomian versi pemerintah.
Fahmy pun berpendapat, peluncuran produk BBM Vivo bernama Revvo 90 ini juga tidak akan mengancam penjualan Pertalite dan bisnis Pertamina secara keseluruhan.
"Alasannya, di samping harga Pertalite lebih murah ketimbang harga Revvo 90. Jaringan SPBU Pertamina jauh lebih banyak di berbagai daerah. Sedangkan SPBU Revvo hanya di kota-kota besar," kata Fahmy kepada awak media, Senin (24/10/2022).
Meski demikian, Fahmy menyoroti harga yang ditetapkan untuk Revvo 90 jauh lebih murah daripada harga keekonomian yang diungkapkan oleh pemerintah.
"Namun, penetapan harga Revvo Rp12.600 (per liter) menunjukkan harga keekonomian yang sebenarnya. Kalau benar, pernyataan pemerintah bahwa harga keekonomian Pertalite Rp14.500 ketinggian," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pernah membeberkan harga keekonomian BBM di Indonesia. Dari pemaparannya, harga jual eceran Pertalite yang baru saja naik menjadi Rp10.000 per liter masih jauh dari harga seharusnya.
Sri Mulyani menjelaskan, harga keekonomian Pertalite jika menggunakan asumsi Indonesia Crude Price (ICP) USD105 per barel dan kurs Rp14.700 per dolar AS, seharusnya Rp14.450 per liter.
Bahkan, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga pernah mengungkapkan harga keekonomian Pertalite jauh lebih tinggi dari Sri Mulyani. "Keekonomian harga Pertalite Rp 17.200 per liter, CN48 Solar Rp 17.600," kata Arifin.
Fahmy pun berpendapat, peluncuran produk BBM Vivo bernama Revvo 90 ini juga tidak akan mengancam penjualan Pertalite dan bisnis Pertamina secara keseluruhan.
"Alasannya, di samping harga Pertalite lebih murah ketimbang harga Revvo 90. Jaringan SPBU Pertamina jauh lebih banyak di berbagai daerah. Sedangkan SPBU Revvo hanya di kota-kota besar," kata Fahmy kepada awak media, Senin (24/10/2022).
Meski demikian, Fahmy menyoroti harga yang ditetapkan untuk Revvo 90 jauh lebih murah daripada harga keekonomian yang diungkapkan oleh pemerintah.
"Namun, penetapan harga Revvo Rp12.600 (per liter) menunjukkan harga keekonomian yang sebenarnya. Kalau benar, pernyataan pemerintah bahwa harga keekonomian Pertalite Rp14.500 ketinggian," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pernah membeberkan harga keekonomian BBM di Indonesia. Dari pemaparannya, harga jual eceran Pertalite yang baru saja naik menjadi Rp10.000 per liter masih jauh dari harga seharusnya.
Sri Mulyani menjelaskan, harga keekonomian Pertalite jika menggunakan asumsi Indonesia Crude Price (ICP) USD105 per barel dan kurs Rp14.700 per dolar AS, seharusnya Rp14.450 per liter.
Bahkan, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga pernah mengungkapkan harga keekonomian Pertalite jauh lebih tinggi dari Sri Mulyani. "Keekonomian harga Pertalite Rp 17.200 per liter, CN48 Solar Rp 17.600," kata Arifin.
(akr)
tulis komentar anda