Ini Jurus Pamungkas Erick Thohir untuk Maksimalkan Panas Bumi
Rabu, 26 Oktober 2022 - 13:42 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan adanya penggabungan (merger) PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan Star Energy. Keinginan tersebut untuk memasifkan investasi renewable energi dan pemaksimalan panas bumi atau geothermal .
Menurutnya, Pertamina, PLN, dan Star Energy sudah memanfaatkan sumber daya panas bumi, hanya saja belum dilakukan secara maksimal. Karena itu dia menginginkan adanya penggabungan dari ketiga perusahaan di sektor energi tersebut.
"Kita juga punya tiga perusahaan yang sudah melakukan geothermal ini, Pertamina, PLN, dan Star Energy yang ada di bawah Kementerian Keuangan. Saya inginnya me-merger-kan tiga perusahaan ini menjadi satu kesatuan," ungkap Erick, Rabu (26/10/2022).
Erick mencatat potensi sumber daya panas bumi Indonesia mencapai 23,76 gigawatt (GW) atau terbesar kedua di dunia, namun belum terserap optimal. Pemerintah bersama dengan swasta baru bisa mengembangkan listrik dari sumber daya panas bumi di angka 2,1 GW.
"Kita mendorong yang namanya investasi renewable energi. Kita juga melihat potensi geothermal Indonesia, kita salah satu yang terbesar di dunia kurang lebih 24 GW, hari ini kita baru men-develop 2,1 (GW) kalau tidak salah," kata dia.
Erick mengungkap PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), misalnya, akan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Namun, perusahaan diminta meningkatkan bisnisnya di sektor panas bumi.
Dalam mengembangkan bisnis panas bumi, kata Erick, PGE perlu mencari dana tambahan melalui menghimpun dana publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kita berupaya agar PGE bisa mendapatkan akses dana tambahan untuk pengembangan panas bumi, salah satunya dengan go public," ucap dia.
Menurutnya, Pertamina, PLN, dan Star Energy sudah memanfaatkan sumber daya panas bumi, hanya saja belum dilakukan secara maksimal. Karena itu dia menginginkan adanya penggabungan dari ketiga perusahaan di sektor energi tersebut.
"Kita juga punya tiga perusahaan yang sudah melakukan geothermal ini, Pertamina, PLN, dan Star Energy yang ada di bawah Kementerian Keuangan. Saya inginnya me-merger-kan tiga perusahaan ini menjadi satu kesatuan," ungkap Erick, Rabu (26/10/2022).
Erick mencatat potensi sumber daya panas bumi Indonesia mencapai 23,76 gigawatt (GW) atau terbesar kedua di dunia, namun belum terserap optimal. Pemerintah bersama dengan swasta baru bisa mengembangkan listrik dari sumber daya panas bumi di angka 2,1 GW.
"Kita mendorong yang namanya investasi renewable energi. Kita juga melihat potensi geothermal Indonesia, kita salah satu yang terbesar di dunia kurang lebih 24 GW, hari ini kita baru men-develop 2,1 (GW) kalau tidak salah," kata dia.
Erick mengungkap PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), misalnya, akan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Namun, perusahaan diminta meningkatkan bisnisnya di sektor panas bumi.
Dalam mengembangkan bisnis panas bumi, kata Erick, PGE perlu mencari dana tambahan melalui menghimpun dana publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kita berupaya agar PGE bisa mendapatkan akses dana tambahan untuk pengembangan panas bumi, salah satunya dengan go public," ucap dia.
(uka)
tulis komentar anda