Spektakuler! Laba Kuartal III 2022 Bank Mandiri Tembus Rp30,7 Triliun
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 08:00 WIB
Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, aplikasi perbankan super lengkap milik Bank Mandiri ini telah mampu melayani 500 juta transaksi. Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal III 2022 telah menembus Rp1.716 triliun atau tumbuh sekitar 50 persen secara YoY.
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp13.420 triliun transaksi hingga kuartal III 2022 atau tumbuh 27 persen secara YoY. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile apps, juga meningkat hampir tiga kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 68 ribu pengguna.
“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuh Darmawan.
Benar saja, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 12,13 persen YoY dari Rp1.213,99 triliun pada kuartal III 2021 menjadi Rp1.361,30 triliun pada akhir kuartal III 2022 yang diitopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 15,1 persen YoY menjadi Rp533 triliun secara konsolidasi.
Tidak berhenti di situ, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan mendigitalisasi kantor cabang untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah. Bertajuk Smart Branch, bank berlogo pita emas ini telah mentransformasi 241 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) pun berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa atau all-time high menjadi Rp10.375 per lembar saham pada penutupan perdagangan saham Efek Indonesia, Jumat (21/10) dan bahkan, sempat bertengger di level Rp10.450 pada sesi siang harinya. Posisi tersebut naik 47,68% secara year to date (ytd) dibandingkan posisi penutupan bursa pada akhir 2021 sebesar Rp 7.025 per lembar saham.
Kualitas Aset Terjaga
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 2,3 persen per September 2022. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2021 yang sempat menyentuh 3,1 persen atau telah turun sebesar 80 basis poin (bps).
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. “Sampai dengan kuartal III 2022 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio mencapai 292 persen, meningkat dari posisi kuartal III tahun sebelumnya yang sebesar 247 persen,” tutur Darmawan.
Adapun, sampai dengan akhir September 2022, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin melandai menjadi Rp45,6 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2021 yang sempat mencapai Rp90,1 triliun, atau menurun 49,38 persen secara YoY.
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp13.420 triliun transaksi hingga kuartal III 2022 atau tumbuh 27 persen secara YoY. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile apps, juga meningkat hampir tiga kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 68 ribu pengguna.
“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuh Darmawan.
Benar saja, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 12,13 persen YoY dari Rp1.213,99 triliun pada kuartal III 2021 menjadi Rp1.361,30 triliun pada akhir kuartal III 2022 yang diitopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 15,1 persen YoY menjadi Rp533 triliun secara konsolidasi.
Tidak berhenti di situ, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan mendigitalisasi kantor cabang untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah. Bertajuk Smart Branch, bank berlogo pita emas ini telah mentransformasi 241 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) pun berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa atau all-time high menjadi Rp10.375 per lembar saham pada penutupan perdagangan saham Efek Indonesia, Jumat (21/10) dan bahkan, sempat bertengger di level Rp10.450 pada sesi siang harinya. Posisi tersebut naik 47,68% secara year to date (ytd) dibandingkan posisi penutupan bursa pada akhir 2021 sebesar Rp 7.025 per lembar saham.
Kualitas Aset Terjaga
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 2,3 persen per September 2022. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2021 yang sempat menyentuh 3,1 persen atau telah turun sebesar 80 basis poin (bps).
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. “Sampai dengan kuartal III 2022 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio mencapai 292 persen, meningkat dari posisi kuartal III tahun sebelumnya yang sebesar 247 persen,” tutur Darmawan.
Adapun, sampai dengan akhir September 2022, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin melandai menjadi Rp45,6 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2021 yang sempat mencapai Rp90,1 triliun, atau menurun 49,38 persen secara YoY.
tulis komentar anda