Waspada, Harga Beras Diprediksi Nanjak Terus hingga Akhir Tahun
Selasa, 01 November 2022 - 14:37 WIB
JAKARTA - Harga beras diproyeksikan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2022. Adapun stoknya masih mencukupi hingga awal tahun depan.
Guru Besar IPB sekaligus anggota Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa menyatakan, kondisi pangan di Indonesia sebenarnya aman saja hingga akhir tahun 2022 ini, termasuk beras.
“Namun, yang dapat saya pastikan meskipun harganya nanti naik tapi (stok) cukup hingga awal tahun 2023," ujarnya pada acara Market Review IDX Channel, Selasa (1/11/2022).
Berdasarkan pengamatan AB2TI sejak Juli 2022, ungkap Dwi, harga gabah kering panen (GKP) dan harga beras di tingkat petani sudah mulai melonjak.
Adapun harga GKP pada Juni 2022 masih Rp3.900 per kilogram (kg) tapi memasuki Juli harganya melonjak menjadi Rp4.700 per kg. Peningkatan berlanjut pada Agustus menjadi Rp5.000, lalu di September naik lagi menjadi Rp5.300.
"Bahkan dari laporan di jaringan tani di beberapa tempat juga ada sudah yang di atas Rp5.500 per kg. Harga tersebutlah yang akan mentransmisikan ke harga beras," beber Andreas.
Berdasarkan laporan terakhir yang ia terima, harga beras di tingkat konsumen sudah menyentuh Rp14.000 per liter. "Jadi ini yang perlu kita waspadai terkait dengan beras," tandasnya.
Sekadar informasi, harga beras di sejumlah pasar DKI Jakarta hari ini mengalami kenaikan untuk semua jenis. Adapun harga beras IR I (IR 64) rata-rata dibanderol Rp11.541/kg atau naik Rp30.
Kemudian jenis beras IR II (IR 64) Ramos Rp 10.677/kg atau naik Rp62, lalu beras muncul dibanderol Rp12.504/kg atau naik Rp104, sementara beras premium dibanderol Rp12.282/kg atau naik Rp100 dibandingkan harga kemarin.
Guru Besar IPB sekaligus anggota Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa menyatakan, kondisi pangan di Indonesia sebenarnya aman saja hingga akhir tahun 2022 ini, termasuk beras.
“Namun, yang dapat saya pastikan meskipun harganya nanti naik tapi (stok) cukup hingga awal tahun 2023," ujarnya pada acara Market Review IDX Channel, Selasa (1/11/2022).
Berdasarkan pengamatan AB2TI sejak Juli 2022, ungkap Dwi, harga gabah kering panen (GKP) dan harga beras di tingkat petani sudah mulai melonjak.
Adapun harga GKP pada Juni 2022 masih Rp3.900 per kilogram (kg) tapi memasuki Juli harganya melonjak menjadi Rp4.700 per kg. Peningkatan berlanjut pada Agustus menjadi Rp5.000, lalu di September naik lagi menjadi Rp5.300.
"Bahkan dari laporan di jaringan tani di beberapa tempat juga ada sudah yang di atas Rp5.500 per kg. Harga tersebutlah yang akan mentransmisikan ke harga beras," beber Andreas.
Berdasarkan laporan terakhir yang ia terima, harga beras di tingkat konsumen sudah menyentuh Rp14.000 per liter. "Jadi ini yang perlu kita waspadai terkait dengan beras," tandasnya.
Sekadar informasi, harga beras di sejumlah pasar DKI Jakarta hari ini mengalami kenaikan untuk semua jenis. Adapun harga beras IR I (IR 64) rata-rata dibanderol Rp11.541/kg atau naik Rp30.
Kemudian jenis beras IR II (IR 64) Ramos Rp 10.677/kg atau naik Rp62, lalu beras muncul dibanderol Rp12.504/kg atau naik Rp104, sementara beras premium dibanderol Rp12.282/kg atau naik Rp100 dibandingkan harga kemarin.
(ind)
tulis komentar anda