Kelola Bandara Komodo, AP I Jajaki Kemitraan dengan 20 Investor Asing
Senin, 07 November 2022 - 17:15 WIB
JAKARTA - Bandar udara (bandara) Internasional Komodo kian penting perannya sebagai pintu masuk wisatawan ke destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo , Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk itu, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menargetkan untuk mengambil alih pengelolaan bandara di kawasan timur Indonesia tersebut. Terkait hal itu, AP I berencana menjajaki 10-20 investor asing untuk membangun dan mengelola bandara Komodo .
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyatakan, selain mitra strategis global, pihaknya juga akan menjajaki kerja sama dengan investor lokal, salah satunya Astra Infrastruktur. Pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Astra Infrastruktur, hanya saja belum difinalisasikan.
"Konsepnya kita memang menggandeng strategic partner, tetapi strategic partner-nya siapa kita masih dalam tahap penjajakan, belum final. Termasuk dengan Astra Infrastruktur kita sudah diskusi, tetapi juga ada opsi lain, internasional ya, dari strategi partner internasional, jadi belum final," ungkapnya dalam sesi diskusi dengan wartawan di Kementerian BUMN, Senin (7/11/2022).
Adapun langkah akuisisi Bandara Komodo, sambung Faik, masih dalam tahap pengajuan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku pemerintah.
Manurut dia, AP I telah mengirimkan surat permintaan untuk mengelola bandara tersebut. "Surat minatnya sudah kita ajukan, lagi kita komunikasikan lebih detail lagi dengan Kementerian Perhubungan," ungkapnya.
Dia menilai Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super prioritas harus didukung oleh infrastruktur bandara yang mumpuni. Artinya, bandara sebagai pintu masuk bisa menambah jumlah kunjungan wisatawan di kawasan tersebut.
"Kenapa ini menjadi penting karena Labuan Bajo menjadi destinasi super prioritas, dipastikan juga kalau bandaranya bisa mendukung peningkatan jumlah pariwisata yang di Labuan Bajo," tuturnya.
Sebagai informasi, Bandara Komodo sebelumnya dikelola dengan skema Kerjasama antar Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Adapun konsorsiumnya adalag Cardig Aero Servis (CAS). Konsorsium ini beranggota PT Cardig Aero Service, Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pre Ltd.
Untuk itu, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menargetkan untuk mengambil alih pengelolaan bandara di kawasan timur Indonesia tersebut. Terkait hal itu, AP I berencana menjajaki 10-20 investor asing untuk membangun dan mengelola bandara Komodo .
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyatakan, selain mitra strategis global, pihaknya juga akan menjajaki kerja sama dengan investor lokal, salah satunya Astra Infrastruktur. Pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Astra Infrastruktur, hanya saja belum difinalisasikan.
"Konsepnya kita memang menggandeng strategic partner, tetapi strategic partner-nya siapa kita masih dalam tahap penjajakan, belum final. Termasuk dengan Astra Infrastruktur kita sudah diskusi, tetapi juga ada opsi lain, internasional ya, dari strategi partner internasional, jadi belum final," ungkapnya dalam sesi diskusi dengan wartawan di Kementerian BUMN, Senin (7/11/2022).
Baca Juga
Adapun langkah akuisisi Bandara Komodo, sambung Faik, masih dalam tahap pengajuan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku pemerintah.
Manurut dia, AP I telah mengirimkan surat permintaan untuk mengelola bandara tersebut. "Surat minatnya sudah kita ajukan, lagi kita komunikasikan lebih detail lagi dengan Kementerian Perhubungan," ungkapnya.
Dia menilai Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super prioritas harus didukung oleh infrastruktur bandara yang mumpuni. Artinya, bandara sebagai pintu masuk bisa menambah jumlah kunjungan wisatawan di kawasan tersebut.
"Kenapa ini menjadi penting karena Labuan Bajo menjadi destinasi super prioritas, dipastikan juga kalau bandaranya bisa mendukung peningkatan jumlah pariwisata yang di Labuan Bajo," tuturnya.
Sebagai informasi, Bandara Komodo sebelumnya dikelola dengan skema Kerjasama antar Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Adapun konsorsiumnya adalag Cardig Aero Servis (CAS). Konsorsium ini beranggota PT Cardig Aero Service, Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pre Ltd.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda