Sarjana Olahraga Bertani Cabai, Kini Jadi Mentor Petani Milenial Pacitan
Minggu, 06 November 2022 - 22:38 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan regenerasi petani serta melahirkan wirausahawan muda dari sektor pertanian yang mampu menciptakan petani milenial.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Salah satunya di wilayah Jawa Timur, yang dilaksanakan Polbangtan Malang.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian. “Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/11/2022).
(Baca juga:embangkitkan Petani Milenial)
Melalui sinergi dengan IFAD, kata Mentan, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren. Pasalnya, pengelolaan harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan optimistis pada Program YESS akan mewujudkan regenerasi dalam pertanian. “Langkah utama dengan meningkatkan kompetensi SDM dari perdesaan serta menambah jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pertanian saat ini bukan yang dulu, tidak hanya bicara tanam saja tapi harus berorientasi bisnis. “Jadi pertanian bicara bagaimana proses pra budidaya, budidaya, perawatan, panen, hingga pascapanen. Intinya, bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas hingga menghasilkan cuan,” katanya lagi.
Kerja keras Kementan untuk mencetak banyak petani milenial ini pun mulai menampakkan hasil. Jumlah petani milenial terus bertambah. Hal ini membuktikan bertani itu keren seperti dibuktikan oleh Ganda, sarjana olahraga yang memilih menekuni pertanian, khususnya tanaman cabai.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Salah satunya di wilayah Jawa Timur, yang dilaksanakan Polbangtan Malang.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian. “Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/11/2022).
(Baca juga:embangkitkan Petani Milenial)
Melalui sinergi dengan IFAD, kata Mentan, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren. Pasalnya, pengelolaan harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan optimistis pada Program YESS akan mewujudkan regenerasi dalam pertanian. “Langkah utama dengan meningkatkan kompetensi SDM dari perdesaan serta menambah jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pertanian saat ini bukan yang dulu, tidak hanya bicara tanam saja tapi harus berorientasi bisnis. “Jadi pertanian bicara bagaimana proses pra budidaya, budidaya, perawatan, panen, hingga pascapanen. Intinya, bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas hingga menghasilkan cuan,” katanya lagi.
Kerja keras Kementan untuk mencetak banyak petani milenial ini pun mulai menampakkan hasil. Jumlah petani milenial terus bertambah. Hal ini membuktikan bertani itu keren seperti dibuktikan oleh Ganda, sarjana olahraga yang memilih menekuni pertanian, khususnya tanaman cabai.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
tulis komentar anda