Diluncurkan Jokowi Hari Ini, Negara G20 Sepakati Pengumpulan Dana Darurat Pandemi

Minggu, 13 November 2022 - 07:32 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/dok.Istimewa
NUSA DUA - Menteri Kesehatan Negara-negara G20 menyepakati pengumpulan dana darurat pandemi (pandemic fund) dengan komitmen awal sebesar USD1,4 miliar atau sekitar Rp21,7 triliun. Pembentukan dana pandemi untuk mengatasi dampak yang disebabkan oleh wabah corona.

"Saat ini, dana darurat pandemi telah terkumpul hingga USD1,37 miliar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers usai pertemuan 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (2nd JFHMM) di Nusa Dua, Bali, Sabtu malam (12/11/2022).



Menurut dia pandemic fund ini dibentuk karena kesadaran bersama dunia bahwa tidak semua negara memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk menghadapi pandemi. Sehingga, pembentukan dana ini diharapkan bisa membuat dunia menjadi lebih siap menangani pandemi lain yang akan datang di masa depan.



Adapun dana ini berasal dari dari negara anggota G20, negara non anggota G20, dan beberapa lembaga filantropis. Selain Indonesia, negara-negara lain yang turut berkontribusi antara lain Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), China, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Arab Saudi, Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.

"Dari angka tersebut, Indonesia sendiri sudah menyumbangkan USD50 juta, lebih tinggi dibandingkan negara lain. Kabar baiknya, saat ini ada negara-negara lainnya yang turut berkomitmen untuk menyuntikkan dana untuk pandemic fund ini, yaitu Australia, Perancis, dan Arab Saudi," ungkap Sri.



Dia mengatakan bahwa nilai dana yang akan disuntikkan oleh negara-negara tersebut baru akan diumumkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang. Dengan adanya tambahan tiga kontributor baru, Sri merasa optimis bahwa angka pandemic fund ini akan melampaui angka saat ini. Pandemic fund ini akan diluncurkan langsung secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu, 13 November 2022. "Saya yakin jumlah dananya yang terkumpul bisa melampaui USD4 miliar," ungkap Sri.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More