Bahlil Curhat Nasib Jadi Menteri di Zaman Covid-19 dan G20
Senin, 14 November 2022 - 17:18 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku selama berada di Bali kerap tidur hingga larut malam. Pasalnya, agenda persiapan dan penyelenggaraan KTT G20 begitu padat.
Mengawali pidato pada agenda The Introduction to G20 Bali Compendium and The Launch of Sustainable Invesment Guidelines, Bahlil sempat terlihat batuk dan berpaling dari mic yang ada di depannya.
"Bapak/ibu semua... (batuk) mohon maaf, ini sudah 6 hari di Bali soalnya, tidurnya di atas jam 2 (malam)," kata Bahlil dipantau melalui Kanal YouTube BKPM, Senin (14/11/2022).
Bahlil mengaku selama di Bali dirinya kurang tidur sehingga berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya. "Nasib jadi menteri di zaman Covid dan G20 ya begini ini, tidurnya kurang," lanjut Bahlil.
Tidak lama setelah bercerita tentang kondisi dirinya, Bahlil kemudian menyambung dengan memaparkan kondisi ekonomi global yang juga sedang tidak baik-baik saja.
"Kondisi geopolitik yang tidak menentu, membuat dan memperparah kondisi ekonomi global, yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketegangan China dan Taiwan," pungkasnya.
Mengawali pidato pada agenda The Introduction to G20 Bali Compendium and The Launch of Sustainable Invesment Guidelines, Bahlil sempat terlihat batuk dan berpaling dari mic yang ada di depannya.
"Bapak/ibu semua... (batuk) mohon maaf, ini sudah 6 hari di Bali soalnya, tidurnya di atas jam 2 (malam)," kata Bahlil dipantau melalui Kanal YouTube BKPM, Senin (14/11/2022).
Bahlil mengaku selama di Bali dirinya kurang tidur sehingga berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya. "Nasib jadi menteri di zaman Covid dan G20 ya begini ini, tidurnya kurang," lanjut Bahlil.
Tidak lama setelah bercerita tentang kondisi dirinya, Bahlil kemudian menyambung dengan memaparkan kondisi ekonomi global yang juga sedang tidak baik-baik saja.
"Kondisi geopolitik yang tidak menentu, membuat dan memperparah kondisi ekonomi global, yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketegangan China dan Taiwan," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda