Industri Penerbangan Perlahan Pulih, AP I Catat 3.869 Pergerakan Pesawat
Rabu, 08 Juli 2020 - 13:58 WIB
JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) optimistis industri penerbangan akan segera bangkit di semester II tahun 2020 menyusul dikeluarkannya SE : No.09/2020 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada akhir Juni lalu yang mengatur persyaratan rapid test dan PCR test berlaku 14 hari bagi penumpang pesawat udara pada saat keberangkatan.
( )
Selama periode 1-7 Juli 2020, Angkasa Pura I atau AP I tercatat melayani hingga 227.642 penumpang (berangkat-pergi), 3.869 pergerakan pesawat, dan kargo sebesar 7,21 juta kg di 15 bandara yang dikelola. Jumlah trafik penumpang pada periode ini lebih besar dibanding trafik pada periode 1-15 Juni 2020 yang hanya mencapai 222.040 penumpang.
“Aturan ini membuat calon penumpang memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri dan mengatur rencana perjalanan udara lebih baik. Secara total, trafik pesawat pada periode 25 April-6 Juli 2020 di 15 bandara, kami telah melayani sebanyak 23.102 pergerakan pesawat dengan angkutan kargo sebesar 73,2 juta kg,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
( )
Dalam periode ini, Bandara Juanda Surabaya tercatat menjadi yang tertinggi melayani penumpang dengan 56.268 penumpang, 723 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 816.772 kg. Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang tersibuk kedua dengan melayani 51.998 penumpang, 708 pergerakan pesawat dan angkutan kargo sebesar 1.184.391 kg.
Trafik tertinggi ketiga terjadi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang melayani 30.942 penumpang, 463 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 676.848 Kg.
Sambung Faik menekankan, AP I terus berkomitmen untuk selalu menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Protokol Kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan mengandalkan teknologi yang mendukung operasional, pelayanan & bisnis perusahaan melalui Airport Operations Control Center (AOCC).
“Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini keberadaan AOCC sangat berguna untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru secara realtime serta yang utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” katanya.
( )
Selama periode 1-7 Juli 2020, Angkasa Pura I atau AP I tercatat melayani hingga 227.642 penumpang (berangkat-pergi), 3.869 pergerakan pesawat, dan kargo sebesar 7,21 juta kg di 15 bandara yang dikelola. Jumlah trafik penumpang pada periode ini lebih besar dibanding trafik pada periode 1-15 Juni 2020 yang hanya mencapai 222.040 penumpang.
“Aturan ini membuat calon penumpang memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri dan mengatur rencana perjalanan udara lebih baik. Secara total, trafik pesawat pada periode 25 April-6 Juli 2020 di 15 bandara, kami telah melayani sebanyak 23.102 pergerakan pesawat dengan angkutan kargo sebesar 73,2 juta kg,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
( )
Dalam periode ini, Bandara Juanda Surabaya tercatat menjadi yang tertinggi melayani penumpang dengan 56.268 penumpang, 723 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 816.772 kg. Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang tersibuk kedua dengan melayani 51.998 penumpang, 708 pergerakan pesawat dan angkutan kargo sebesar 1.184.391 kg.
Trafik tertinggi ketiga terjadi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang melayani 30.942 penumpang, 463 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 676.848 Kg.
Sambung Faik menekankan, AP I terus berkomitmen untuk selalu menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Protokol Kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan mengandalkan teknologi yang mendukung operasional, pelayanan & bisnis perusahaan melalui Airport Operations Control Center (AOCC).
“Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini keberadaan AOCC sangat berguna untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru secara realtime serta yang utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” katanya.
tulis komentar anda