Empat Pilar Strategi Topang Pertumbuhan SILO

Selasa, 15 November 2022 - 20:11 WIB
Sedangkan dalam inisiatif manajemen biaya,SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi efektifitas pengeluaran operasional (opex)dan merampingkan proses peninjauan dan persetujuan investasi capex, serta meningkatkanpengelolaan dan perencanaan kebutuhan inventaris.

Seperti diketahui, per kuartal III/2022, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp5,4 triliun,dengan EBITDA Rp1,4 triliun dan laba bersih Rp457 miliar. SILO juga mencatat jumlah InpatientDays dan Jumlah Pasien Rawat Jalan tertinggi pada Kuartal III/2022, dibandingkan dengan 10kuartal sebelumnya.

Inpatient Days pada 9M2022 meningkat 8,3% menjadi 587.617 haridibandingkan dengan 542.772 hari pada 9M2021. Di 9M2022, SILO telah melayani lebih dari 2,2juta pasien rawat jalan, meningkat 32,2% dibandingkan dengan 9M2021. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utamadengan kepemilikan 58,05%.

Group CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan LPKR melalui SILOberkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Industri kesehatanmerupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia.

Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitaskesehatan semakin tinggi. “LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memilikimisi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terusbertumbuh,” tegas John.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More